JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Koordinator Daerah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Sigi Sofyan ikut gerah dengan adanya wacana mempertandingkan mereka dengan pelamar umum dalam rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahap kedua.
Mereka semakin jengah karena pemerintah tidak ingin honorer K2 tua masuk dalam rekrutmen CPNS.
"Kami sangat kecewa dengan pernyataan kepala BKN (Badan Kepegawaian Negara). Pernyataannya mengundang kemarahan honorer K2," kata Sofyan kepada JPNN, Rabu (3/7).
Menurut dia, demonstrasi besar-besaran di daerah membuat pemerintah bisa melihat bahwa honorer K2 tidak bisa disepelekan.
"Kami di Kabupaten Sigi siap aksi besar-besaran. Saatnya membela hak-hak honorer K2," tegasnya.
Pengurus Honorer K2 Indonesia Adhim Zafir juga segendang sepenarian. Dia menuding pemerintah sangat tidak manusiawi dan merendahkan honorer K2.
Sesungguhnya perlawanan semesta dimulai hari ini dan hari-hari ke depan. Rakyat akan memulai dari dirinya sendiri, tidak mengandalkan pihak lain," ucapnya.
Dia melanjutkan, perlawanan bakal tetap ada selama ketidakadilan, kemiskinan, dan kebodohan tidak diselesaikan.
“Bukan tidak mungkin ini akan menuju revolusi sebenarnya,” ujarnya. (esy)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina