BANDA ACEH (RP) - Badan Nasional Penanggulangan Bencanaa (BNPB) mencatat jumlah sementara korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang terjadi di Bener Meriah, Provinsi Aceh, kemarin sore sudah mencapai 22 orang.
"Data sementara dampak gempa terdapat 22 orang meninggal dunia, 210 orang luka-luka, dan ribuan bangunan dan rumah rusak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (3/7).
Berdasarkan laporan dari BPBA Aceh Tengah, di daerah itu terdapat 10 orang meninggal, 140 orang luka-luka dan dirawat di RSUD, bangunan yang meliputi rumah, masjid, meunasah, kantor pemerintah mengalami kerusakan. Diperkirakan 1.500 unit mengalami kerusakan. Beberapa ruas jalan longsor. Pengungsian tersebar di 10 titik.
Sedangkan di Kabupaten Bener Meriah tedapat 12 orang meninggal, 70 orang di rawat di RSUD Bener Meriah dan puskesmas setempat. Kerusakan bangunan dan rumah masih dilakukan pendataan.
Upaya penanganan pasca gempa terus dilakukan secara cepat. Saat ini tim BNPB, SRC PB, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian PU berada di Bener Meriah untuk melakukan koordinasi dan kaji cepat.
Menurut Sutopo, BNPB pagi ini mengirimkan satu helicopter Collibri TNI AU dari Pekanbaru ke Aceh untuk membantu penanganan gempa, khususnya di perbatasan antara Bener Meriah dan Aceh Tengah. Pagi ini juga, BNPB memberangkatkan pesawat CN 235 TNI AU untuk melakukan foto udara dan kaji cepat dari udara dampak kerusakan gempa.(Fat/jpnn)