YELLOW NOTICE ANAK RIDWAN KAMIL TERBIT

Atalia Praratya Pamit Pulang ke Eril, Begini Kepiluannya

Nasional | Jumat, 03 Juni 2022 - 10:58 WIB

Atalia Praratya Pamit Pulang ke Eril, Begini Kepiluannya
Ridwan Kamil bersama istri Atalia Praratya dan anak keduanya Camillia Laetitia Azzahra menatap Sungai Aare, Swiss, yang merupakan tempat hilang putranya Emmeril Kahn Mumtadz, Kamis (2/6/2022). (INSTAGRAM ATALIA PRARATYA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Polri mewujudkan upayanya membantu pencarian Emmiril Khan Mumtadz, anak Ridwan Kamil. Yellow notice atau pencarian orang hilang dari Interpol Pusat dipastikan telah terbit. 190 negara anggota Interpol bisa membantu bila menemukan Emmeril. Sementara itu, sang ibu, Atalia Praratya sudah pasrah dan pamit pulang ke Indonesia.

Atalia diketahui pamit untuk pulang ke Indonesia pada sang putra yang masih dicari hingga kini.


Dalam unggahan Instagram-nya, tampak foto ia bersama sang suami dan sang putri, Camellia Laetita Azzahra. Pada bagian caption, ia pamit pulang pada sang putra. "Ril… Mamah pulang dulu ke Indonesia, ya...," tulisnya.

Atalia menuliskan, bahwa dirinya telah titipkan sang putra dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilikmu yang sebenarnya, Allah SWT, di mana pun sang putra berada. Dia meyakini, sang putra tidak akan kedinginan, kelaparan, atau kekurangan apapun. Bahkan, ia percaya Eril akan mendapatkan limpahan kasih sayang, karunia, dan kebahagiaan yang tak pernah putus.

"Di sini, di Sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini mamah lepaskan kamu, untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat," ungkapnya.

Di sisi lain, Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, yellow notice untuk hilangnya anak Ridwan Kamil telah terbit. Dengan begitu ratusan negara yang tergabung dalam Interpol telah mengetahui kejadian anak hilang tersebut. "Sudah rilis yellow notice-nya," ujarnya.

Dengan yellow notice tersebut, bila negara tergabung Interpol mendapatkan informasi tertentu akan diinformasikan ke Interpol Pusat. Interpol Pusat yang akan koordinasikan. "Karena yellow notice ini yang terbitkan dan kirimkan Interpol Pusat," terangnya.

Menurutnya, penerbitan yellow notice ini merupakan bentuk pro aktif dari Korps Bhayangkara. Demi membantu pencarian Emmeril yang hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss. "Kami proaktif," jelasnya.

Dalam upaya itu, Polri bekerja sama dengan kepolisian Swiss dan KBRI. Sehingga diharapkan pencarian berjalan maksimal. "Kami pantau aktif perkembangan pencariannya," tuturnya.

Emmeril hilang di Sungai Aare beberapa waktu lalu. Saat itu arus sungai angat deras dan membuat Emmeril terseret. Hingga saat ini pencarian masih dilakukan. Sementara itu, memasuki hari kedelapan, pencarian Eril, panggilan Emmeril, masih nihil.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, Eril belum ditemukan hingga Kamis (2/6). "Berbagai upaya sudah dilakukan oleh KBRI Bern dengan berkoordinasi dengan otoritas Swiss untuk menemukan Eril," ujarnya dalam press briefing, Kamis (2/6).

Dia menyampaikan, pihak otoritas setempat telah berkomitmen penuh untuk membantu proses pencarian putra Gubernur Jabar tersebut. Bahkan, Kepala Protokol Kementerian Luar Negeri Swiss, Duta Besar Beatrice Schaer telah bertemu dengan RK dan istri, Atalia Praratya yang didampingi Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad.

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Schaer memastikan, bahwa Kemenlu Swiss telah berkomunikasi erat dengan pihak Kepolisian Kota Bern dan memantau perkembangan pencarian Eril. Pencarian di Sungai Aare, kota Bern terus diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu, dan drone.

Fokus pencarian di area Marzili hingga pintu air Engehalde. Selain itu, patroli juga tetap dilakukan mulai area Schwellenmaetelli hingga Wohlensee. "Duta Besar Schaer kembali menekankan dukungan penuh Pemerintah Swiss atas upaya pencarian saudara Eril dan menjadikan pencarian ini sebagai prioritas utama," katanya.

Selain itu, pihak keluarga pun turut turun langsung melakukan pencarian. Mereka memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare. Rute yang ditempuh oleh mereka termasuk rute darat dan sebagian wilayah sungai yang aman dijelajahi manusia.(idr/mia/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook