SOLSEL (RP) - Status Gunung Kerinci masih ditetapkan Waspada, Minggu (2/6). Ini menyusul setelah gunung tertinggi di Sumatera itu beberapa kali mengeluarkan asap hitam. Pencatatan petugas Pos TNKS dan petugas vulkanologi mitigasi dan bencana geologi, peningkatan aktivitas vulkanologi terjadi berupa peningkatan intensitas kegempaan.
Kepala Balai TNKS, Agusman menyebutkan, petugas pos TNKS sempat naik gunung karena ada pendaki 9 orang dari Jakarta dan 4 orang dari Bogor di sana. Namun, pendaki dari Jakarta saat itu sudah sampai di Pos R2 dan pendaki Bogor sampai Pos R4. Mereka sudah turun dan sinyal ponselnya pun telah aktif.
Gunung Kerinci menyemburkan api dan abu vulkanik disertai asap hitam ke udara sekitar 300 meter, pukul 06.30 WIB. Ini akibat kawah Gunung menyempit serta diprediksi ada bebatuan di sekitar kawah jatuh dan terjadi penyumbatan, hingga mengeluarkan abu dan luapan asap yang menggulung-gulung sekitar kawah selama 15 menit. Ini tidak berpotensi letusan.
Pantauan Padang Ekspres (Riau Pos Group) sekitar Wanorejo, Bangun Rejo, perkebunan teh Mitra Kerinci Sungai Lambai Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir, serta Kubang Gajah, Lubukrasak Nagari Lubukgadang Timur Sangir dan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Warga tetap tenang meski akativitas Gunung Kerinci mengeluarkan semburan api yang berasap hitam. “Kita tetap tenang namun waspada, bila Gunung Kerinci menyemburkan api lagi,”ujar Sutino, warga yang tinggal di sekitar Kayuaro.
Abu yang terbang sekitar 250 meter. Namun dirinya sudah bersiap-siap untuk lari dari rumah, hanya beberapa menit abu tersebut berganti dengan api yang menggumpal ke udara. Api tersebut berada di tengah awan hitam. Ia sempat cemas, karena takut Gunung Kerinci meletus. Apalagi semburan larva panas atau abu vulkanik yang dapat merusak tanaman dan mengancam keselamatan warga sekitar bawah kawah ini.
“Asap hitam hanya menyebar sekitar Gunung dan tidak mengeluarkan abu. Sekitar 7 menit asap itu besar dan menyebar, hingga gunung tidak kelihatan lagi,” jelasnya.
Adrizal, 31, warga Sungailambai mengaku dirinya melihat abu hitam menggulung tinggi ke udara. Namun semburan api sudah mengecil. Sekitar dua menit asap hitam tersebut bercampur dengan asap putih, dan mengelilingi Gunung. Katanya pria lajang itu, tiap warga yang menyaksikan peristiwa Gunung Kerinbci, juga mengabadikan foto asap yang menggumpal itu.
Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Solok Selatan, Hamudis mengatakan bahwa benar telah terjadi semburan api dan asap hitam dari permukaan puncak Gunung sekitar pukul 06.15 WIB, dan tidak berpotensi abu vulkanik. Katanya, asap hitam tersebut hanya berada sekitar kawah dan sebagian perkebunan teh Sungailambai.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMGK) Syafrizal menyebutkan, dirinya hanya memantau perkiraan cuaca bukan aktivitas gunung. Namun pihak Pusat Vulkanolagi Kayuaro Kerinci, tidak ada yang dapat dikonfirmasi Padang Ekspres, hingga berita ini diturunkan. (mg20)