JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kehilangan tokoh besarnya, yakni KH Salahuddin Wahid atau yang karib disapa Gus Sholah. Pengasuh pondok pesantren Tebuireng itu wafat usai menjalani masa kritisnya dari operasi selaput jantung Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini menyampaikan, Gus Sholah merupalan sosok yang gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan disebut juga menjadi perekat nilai-nilai kebangsaan.
"Indonesia berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan teganya untuk kemajuan bangsa dan negara," kata Helmy dalam keterangannya, Ahad (2/2) malam.
Helmy mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan Gus Sholah semasa hidupnya. Menurutnya, gagasan kebangsaan Gus Sholah senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia.
Yaitu, untuk tetap bersemangat menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara yang bhinneka. "Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum," harap Helmy.
Untuk diketahui, Gus Sholah dikabarkan wafat sekitar pukul 20.59 WIB. Gus Sholah mengalami masa kritis usai menjalani operasi selaput jantung pada Jumat (31/1).
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
