JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 17,73 triliun pada 2020. Ketujuh BUMN tersebut antara lain PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT Hutama Karya (Persero), serta PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Kemudian, PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, suntikan dana ini dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut bisa mendapatkan pendanaan lebih tinggi.
“Alokasi proyek bisa melebihi PMN tersebut. Ini menunjang proyek pembangunan prioritas presiden,” tuturnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (2/12).
Perusahaan setrum negara, PLN, akan mendapat injeksi terbesar yakni Rp5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa proyek ketenagalistrikan.
Proyek tersebut antara lain pembangunan pembangkit listrik termasuk dari EBT, transmisi, gardu induk, dan sebagainya. Setelah PLN, penerima suntikan terbesar kedua yakni PT PANN, senilai Rp 3,76 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan, suntikan tersebut merupakan konversi utang pokok dari Subsidiary Loan Sgreement (SLA) menjadi PMN. Setelah itu, ada Hutama Karya yang akan disuntik Rp 3,5 triliun untuk menyelesaikan proyek tol trans-Sumatera, yaitu Pekanbaru-Dumai dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
Adapun SMF akan mendapat Rp 2,5 triliun, yang akan digunakan salah satunya untuk dukungan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sementara PNM akan mendapatkan suntikan Rp 1 triliun untuk mendukung pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK).
“PT Geo Dipa Energi (Persero) akan mendapatkan Rp 700 miliar untuk pengembangan PLTP Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang dari 120 MW menjadi 270 MW,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Terakhir, PT BPUI (Persero) yang akan mendapatkan Rp 270 miliar dari konversi SLA. Dana ini rencananya digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM.
Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com