96 WARGA DIBUNUH SECARA BIADAB

San Suu Kyi Tak Punya Nurani, Tragedi Rohingya Harus Dihentikan

Nasional | Sabtu, 02 September 2017 - 17:34 WIB

San Suu Kyi Tak Punya Nurani, Tragedi Rohingya Harus Dihentikan
Aung San Suu Kyi. (AFP)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tindakan keji terhadap warga muslim Rohingnya sudah  dilakukan militer Myanmar mulai sepekan terakhir. Sedikitnya ada 96 warga dibunuh dengan cara biadab.

Di sisi lain, sekitar 20 ribu warga lainnya mengungsi pasca kampung mereka dibakar. Mayoritas melarikan diri ke Bangladesh. Menurut Ketua Adara Relief International (Organisasi Kemanusiaan), Nurjanah Hulwaini, Aung San Suu Kyi sebagai seorang pemimpin tak memiliki nurani kepada rakyatnya.

Baca Juga :Tak Ada Anggaran untuk Pengungsi Rohingnya

Terlebih, perempuan berambut poni itu merupakan penerima hadiah nobel perdamaian. Karena itu, dia mengutuk keras atas terjadinya insiden itu.

"Dia seperti sudah kehilangan hati nurani dan perasaan keperempuanannya. Dalam waktu sepekan dia membiarkan anak buahnya melakukan pembantaian sadis terhadap warga sipil Rohingya," katanya kepada Jawapos.com, Sabtu (2/9/2017).

Dia menyatakan, seharusnya dunia tidak boleh tinggal diam bahkan wajib menghentikan kebiadaban pemerintah dan militer Myanmar.

"Harus dihentikan agar tidak bertambah lagi warga Rohingya yang menjadi korban keganasan bhiksu dan militer Myanmar," tegasnya.

Di sisi lain, dia meminta umat Islam di manapun berada harus bersatu. Negara-negara Timur Tengah, imbuhnya, harus kompak untuk segera merespon dan membantu warga muslim Rohingya yang lemah dan tertindas.

"Kita bisa bantu dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing elemen umat. Bagi yang sedang memegang amanah kekuasaan bisa membantu lewat jalur politik, yang punya kelebihan harta membantu dengan harta dan tentunya bantuan doa yang tiada henti," paparnya.

Lebih jauh, dia mengingatkan bahwa sudah cukup lama muslim Rohingya memderita karena ditindas pemerintah Myanmar.

"Kejadian saat ini adalah cara Allah untuk mengingatkan umat yang masih tertidur lelap dan membiarkan muslim Rohingya menjaga keimanannya seorang diri. Padahal ada 1,7 miliar saudaranya di seluruh belahan dunia," jelasnya.

"Menyelamatkan 1 nyawa muslim Rohingya sama dengan menyelamatkan nyawa seluruh manusia .Begitu pula sebaliknya mengabaikan atau tidak peduli dengan urusan Rohingya maka sama dengan membunuh seluruh umat," tuntasnya. (mam)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook