SEMPAT TERHENTI KARENA GEMPA

MRT Kembali Normal dan Aman

Nasional | Jumat, 02 Agustus 2019 - 23:10 WIB

MRT Kembali Normal dan Aman
Ilustrasi perjalanan MRT. Gempa yang berpusat di Samudera Hindia sempat menghentikan operasional MRT sementara. (FEDRIK TARIGAN/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang wilayah Banten, Jawa Barat, Lampung, dan Bengkulu. Besarnya gempa yang terasa hingga Jakarta membuat sejumlah area turut merasakan guncangannya. Salah satunya Moda Raya Transportasi (MRT).


Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan, operasional MRT sempat terhenti akibat gempa. Namun belum bisa dipastikan berapa lama perjalanan terhenti. Dia hanya memastikan hanya berhenti beberapa menit. Saat ini petugas masih melakukan evaluasi atas hal itu.



"Iya sempat berhenti sebentar. Sudah dijalankan kembali. Sudah normal kembali," ujar Kamal saat dihubungi JPG, Jumat (2/8).


Kamal menuturkan, penghentian perjalanan MRT ini sudah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP). Bahwa saat gempa terjadi perjalanan harus dihentikan sampai kondisi aman demi keselamatan penumpang.


Sementara itu, untuk kerusakan kereta atau fasilitas lainnya belum dapat dipastikan. Petugas masih melakukan pengecekan secara mendalam. Namun, rangkaian kereta saat ini sudah dioperasikan normal. "Ini tim operasi masih melakukan evaluasi," tagas Kamal. Atas peristiwa ini, penumpang MRT diimbau supaya tidak panik. Tetap menjalani kegiatan seperti biasa. Tetap mengikuti instruksi petugas di lapangan.


Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang terjadi sekitar pukul 19.03 WIB berpusat di Samudera Hindia Selatan. Pusat gempa tersebut terjadi di tengah laut dengan 10 kilometer.


Hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki kekuatan 7,4 SR. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangannya, Jumat (2/8).


Rahmat menyampaikan, gempa 7,4 SR tersebut berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk wilayah bagian Pandeglang Bagian Selatan dan Pandeglang Pulau Panaitan. Dengan status ancaman siaga dengan perkiraan ketinggian maksimal 3 meter.


"Sedangkan, Pandeglang Bagian Utara dan Lebak status ancaman waspada dengan ketinggian maksimal 0,5 meter," ucap Rahmat.

Sumber : JPG
Editor : Rinaldi

 

 


Sapi Kurban Presiden Dari Batam
BATAM (RIAUPOS.CO) -- Lokasi penangkaran hewan kurban Seitemiang mulai kebanjiran order hewan kurban. Sapi dan kambing yang didatangkan oleh anggota Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Batam (APHTB) laris manis sejak sepekan belakangan ini.


Pemesan dari berbagai kalangan, mulai dari perorangan, komunitas, perusahaan, instansi ataupun organisasi. Bahkan ada satu sapi seberat satu ton yang merupakan pesanan dari Presiden RI, Joko Widodo.


"Sudah mulai ramai, punya kami ini ada pesanan dari pak Presiden Jokowi, satu metal PO beratnya sekitar satu ton," ujar Rosy, penjaga kandang Polaris Live Stok, Seitemiang, Jumat (2/8).


"Yang pesan langsung dari Jakarta untuk dikurbankan di Batam," kata dia lagi. Kata dia, sapi-sapi yang sudah dipesan akan diantar saat hari H Idul Adha. Masing-masing kandang lanjutnya, sudah di atas 20 persen yang terjual.


Kandang Polaris live stok misalkan. Dari 260-an sapi yang didatangkan, 50 persen di antaranya sudah terjual. Begitu juga kandang jagal utama, dari 136 ekor sapi yang didatangkan, 80 ekor di antaranya sudah terjual.


Sama hal dengan kambing. Kisaran 20 hingga 30 persen total kambing yang didatangkan sudah terjual. Meskipun demikian, kata dia, secara angka jumlah penjualan hewan kurban masih belum menunjukan peningkatan apapun selama tiga tahun belakangan ini. "Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, palingan segitu juga," jelasnya.
"Satu kandang palingan 200-an ekor untuk sapi dan kambing 500-an ekor sampai hari H perayaan kurban nanti," ujar Sipur, penjaga kandang jagal utama.

Sumber : rpg
Editor : Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook