JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Mendikbud Muhadjir Effendy memastikan penyelesaian guru honorer K2 tetap menjadi prioritas pemerintah tahun ini.
Dalam pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019, pemerintah memberikan kesempatan para guru honorer K2 untuk tes CPNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).
Untuk tes CPNS, selain harus berijazah S1, guru honorernya harus berusia di bawah 35 tahun. Sedangkan yang usianya di atas 35 tahun dianjurkan ikut tes PPPK.
"Saya belum tahu berapa kuota yang diberikan kepada Kemendikbud. Namun, saya berharap kuota guru CPNS maupun PPPK lebih banyak. Kalau tidak masalah guru honorer maupun kekurangan guru lama penyelesaiannya," kata Menteri Muhadjir usai menutup PKN tingkat II (Diklat PIM II) bersama Kepala LAN dan Pimpinan Bappenas di Pusdiklat Kemendikbud Bojongsari, Depok, Jumat (2/8).
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini meminta, semua guru honorer K2 yang ingin ikut tes PPPK harus serius. Caranya, persiapkan diri untuk menghadapi tes PPPK pada Oktober mendatang.
"Ingat ya, yang serius ikutnya. Jangan yang ikut tes 90 ribu tapi yang lulus hanya 30 ribu orang. Saya ingin banyak guru honorer K2 yang lulus biar penyelesaiannya lebih cepat," tutupnya.
Tahun ini, pemerintah akan merekrut 200 ribu CPNS dan PPPK secara nasional. Kemendikbud sendiri sudah mengusulkan tambahan 180 ribu guru terdiri dari 110 ribu untuk honorer, 42 ribu pengganti pensiun guru PNS, dan 28 ribu untuk ditempatkan di sekolah-sekolah baru. (esy)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina