120 Lapak Ludes Terbakar

Nasional | Selasa, 02 Juli 2013 - 09:18 WIB

PADANG (RP) - Si jago merah beraksi di Pasar Lubukbuaya, Kecamatan Kototangah, Padang, Senin (1/7) dinihari. Sebanyak 120 unit lapak pedagang kaki lima (PKL) dan 3 toko besar ludes terbakar.

Kobaran api dalam satu jam melalap habis ratusan lapak dan tiga toko pedagang karena sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu. Ratusan pedagang panik dan berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berdasarkan data PKL Pasar Lubukbuaya, jumlah kios di pasar ini lebih 350 kios. Selain lapak, juga dihuni 196 pedagang toko dan 96 pedagang berjualan di petak meja batu. Umumnya, pedagang ini berjualan keperluan harian, pakaian, serta kelontong.

‘’Sejumlah pedagang ada menyatakan pemicu kebakaran korsleting, tetapi ada juga menduga dibakar. Sementara, informasi pihak pemadam kebakaran dipicu human error,’’ ujar Ketua PKL Pasar Lubukbuaya, Herman Rajo Sampono, kepada RPG di lokasi kejadian.

Herman menceritakan, api pertama kali terlihat oleh penjaga malam serta beberapa pemuda berada di lokasi. Saat itu api membesar dan menjalar dengan cepat ke petak PKL lainnya.

‘’Penjaga malam dan sejumlah pemuda pun berupaya memadamkan api secara manual. Ini antisipasi api tak merembet ke lapak lain. Namun upaya itu membuat penjaga malam serta pemuda mengalami luka bakar karena tersetrum listrik,’’ sebut Herman.

Meski berupaya memadamkan api, sebut Herman, dalam hitungan detik, 120 lapak PKL dan 3 toko terbakar. ‘’Pemadam pun berhasil memadamkan api satu jam kemudian,’’ sebut Herman.

Herman mengatakan, untuk sementara para pedagang tersebut terpaksa tidak berjualan sebelum kios baru didirikan. ‘’Dalam sepekan ini, tidak mungkin kios bisa didirikan. Pembangunan dilakukan secara bertahap dan ini akan kita bicarakan dengan Dinas Pasar,’’ ujarnya.

Selain lapak, kata Herman, tiga unit toko ikut terbakar. Dua unit toko emas milik M Nazir serta satu toko pakaian milik Edi. Beruntung tiga toko itu tidak ludes terbakar karena cepat disiram pemadam.

Tak Tahu Kapan Mulai Berdagang

Sementara pedagang sayur-sayuran, Opet (40), mengaku dalam kios miliknya ini dipenuhi sayur mayur. ‘’Sayuran itu kiriman sore hari dan rencananya untuk dijual paginya. Kini semuanya ludes terbakar,’’ ungkapnya.

Al Gopek (35), pedagang yang menjual keperluan sehari-hari ini mengatakan hal sama. Kiosnya pun juga telah ia penuhi stok dagangan untuk Ramadan. ‘’Tidak ada yang tersisa, kami pedagang hanya bisa pasrah,’’ ujarnya.

Uniang Tofik (46), pedagang lainnya mengatakan insiden kebakaran ini, ancaman bagi pedagang. ‘’Jika pun kios dibangun tidak mungkin bisa selesai dalam waktu sepekan. Kami harus jualan di mana lagi untuk membeli barang dagangan. Tentunya kami harus keluar biaya lagi sedangkan utang untuk pembayar barang dagangan belum dilunasi,’’ sebut Uniang.

Marnis (50), pedagang kios lainnya mengaku tidak tahu harus berbuat apa lagi. ‘’Padahal saya membeli barang untuk stok Ramadan, kini barang yang akan dijual ini sudah tidak ada,’’ ujar Marnis.

Tidak hanya itu yang membuat Marnis bertambah gusar, uang yang  digunakan untuk membeli barang dagangan itu ia pinjam dari salah satu bank. ‘’Dengan apa saya nantinya akan membayar utang di bank ini,’’ ujar perempuan berjilbab warga Kecamatan Kototangah ini.

Relokasi Pedagang

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah didampingi Kepala Dinas Pasar, Hendrizal Azhar dan pejabat Pemko lainnya mengunjungi korban kebakaran, sekitar pukul 11.00.

‘’Kepada PKL menjadi korban, supaya mereka dapat terus berdagang. Kami merencanakan relokasi pedagang ini ke arah selatan dan utara pasar. Rencana relokasi itu baru akan kami lakukan kalau disetujui seluruh PKL korban kebakaran. Namun demikian, kami dari Dinas Pasar juga menunggu usulan serta permintaan korban kebakaran,’’ kata Hendrizal Azhar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Padang, Budhi Erwanto mengakui, keterlambatan kedatangan jajarannya karena lambatnya informasi masuk. ‘’Dari penelusuran kami kebakaran diduga terjadi akibat human error,’’ ungkapnya.

Data dihimpun RPG, sejak 2011 sampai 2013 telah terhitung 4 kasus kebakaran di pasar di Kota Padang. Di antaranya Building Pasar Raya Padang pada 2011, Koppas Plasa pada Februari 2012, serta Jalan Belakang Lintas No 6,7 dan 8 RT 3 RW 4, Kelurahan Olo Padang Barat. Dalam kejadian ini 7 toko hangus terbakar dengan total kerugian miliaran rupiah.

Kemudian, 2013 kebakaran toko Sari Anggrek Permindo Padang. Bahkan tim laboratorium Forensik Medan selalu turun ke lapangan untuk menyelidiki kasus-kasus kebakaran pasar tersebut. Namun, hingga saat ini hasilnya pun belum dirillis oleh tim tersebut.(kid/w/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook