RIAU DARURAT ASAP

Mahasiswa Indonesia di Inggris, Galang Aksi #freedomtobreathe

Nasional | Minggu, 25 Oktober 2015 - 11:59 WIB

Mahasiswa Indonesia di Inggris, Galang Aksi #freedomtobreathe
Ovin Mahasiswa Mahasiswa S2 yang tengah menuntut ilmu di Inggris ini, bersama rekan-rekannya dari berbagai negara, menggelar diskusi membahas bencana kabut asap.

’’Kami mengajak netizen untuk melakukan gerakan masif bersama, agar di hari H yang bertepatan dengan sehari jelang peringatan Sumpah Pemuda, hashtag #freedomtobreathe bisa jadi trending topic dunia,’’ jelas Ovin.

Seperti apa konsep aksinya? berikut penjelasan Ovin:

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

1. Foto separuh badan, tutup hidung dan mulut dengan tangan kanan

2. Background bebas

3. Warna foto hitam putih (greyscale)

4. Membuat caption dengan pola:

    A. (Optional) Perkenalan, Cth: My name is..., dll

    B. (Optional) Sampaikan unek2 dengan kata yang baik, tidak menghujat pemerintah tetapi beri dukungan, cth: Saya mendukung pemerintah mengusut kasus kebakaran hutan sampai ke akarnya, jangan sampai bencana asap terulang lagi tahun depan dll

   C. Wajib Beri tahu dimana berada dengan format, cth: untuk London: 7.277 miles away doesn’t stop me to concern about my country.

Untuk Indonesia silahkan tulis 0 miles supaya banyak orang yang tahu bahwa kalian sedang (dekat) dengan bencana asap

  D. WAJIB Beri hashtag: #freedomtobreathe

5. Simpan foto kalian sampai hari Selasa, 27 Oktober 2015, dan kita akan mulai mengupload di saat bersamaan di jam yang sama, yakni jam 12 siang waktu Indonesia.

’’Ingat ya, wajib sama kata hashtag dan waktu uploadnya,’’ kata Ovin.

’’Semua foto bisa diupload di media sosial masing-masing (FB, Twitter, Instagram, dll). Semoga dengan aksi sederhana ini, lebih banyak yang aware dengan kondisi bencana asap di Indonesia. Selamat memposting#freedomtobreathe, ’’ tambahnya.

Ovin yang memiliki banyak saudara di Provinsi Riau ini, juga mengirimkan contoh postingannya, beserta surat untuk memberi dukungan pada korban terpapar asap. Berikut isi suratnya untuk aksi #freedomtobreathe ;

My name is Ovin and I am master student in the University of Nottingham, UK.‬

‪However,

Being 8408 miles away does not stop me to concern about my country.‬

‪My mind started to think: is the donation going to solve this problem or do we have to prevent it before it leads to smoke, or even a fire?‬

‪Due to that reason, I would truly support the government, stand at the forefront, to prevent and to stop this artificial disaster being repeated again in the next year, and subsequent years. That the government, the Sumatera’s and Kalimantan’s people, are not alone. We will support you even with 8408 miles gap.‬

‪So I will ask you, to all people around the world, to join this campaign. Just upload your photo in the 27th of October 2015, at 12:00 pm Indonesian time (GMT +7), in greyscale and with hashtag freedomtobreathe.‬

‪Show us how far you are from the hotspot in miles or kilometres, or show us your condition in the middle of the smoke.‬

‪You are not alone. We are here to support you.‬#freedomtobreathe‬

 Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho (BNPB) menyatakan sebaran kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan terus meluas.

 

’’Pantauan satelit menunjukkan sebagian Jakarta sudah tersapu asap tipis,’’ katanya pada wartawan, Sabtu (24/10).

 

Ia juga mengatakan kabut asap sudah menurunkan kualitas udara di negara tetangga seperti Filipina, Malaysia dan Singapura. Hingga saat ini lebih dari 43 juta jiwa penduduk di wilayah Sumatera dan Kalimantan terpapar oleh kabut asap. ’’Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan saja,’’ katanya.(afz)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook