Yang pasti, mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror itu menyebutkan bahwa daerah-daerah tersebut sudah dipetakan berdasar informasi dari intelijen kepolisian.
”Yang tahu petanya kan kami. Di antaranya beberapa daerah di Jawa yang kami anggap di situ ada potensi serangan teror,” terang Tito.
Untuk pengadaan senpi, Tito memilih PT Pindad. Adalah pistol jenis G2 yang dia pilih untuk polantas dan anggota sabhara.
”Pistol, bukan senjata panjang, bukan. Senjata pendek perorangan,” jelas dia. Berdasar informasi yang dia terima, saat ini PT Pindad memiliki stok 5.000 pistol G2. Polri berniat membeli seluruh persedian tersebut.