“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, yang saya tahu bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari jiwa saya. Saya berharap akan lebih banyak generasi muda yang bisa berbagai ilmu pengetahuan untuk kehidupan dunia yang lebih baik nantinya,” tutur Fatma, panggilan akrab Sri Fatmawati, saat dihubungi via telepon di Washington DC, AS, Jumat (12/2/2016).
Penghargaan ini merupakan penghargaan internasional kesekian kali yang berhasil diraih perempuan berdarah Madura ini. Sebelumnya, Fatma juga pernah meraih beberapa penghargaan di antaranya International Fellowship L’Oreal for Women in Science 2013 di Perancis dan Early Chemist Award 2015 di Honolulu, AS. (han/jay)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun