Dukungan ke Effendi Simbolon Dibayar Rp10 M

Nasional | Sabtu, 01 Desember 2012 - 10:39 WIB

MEDAN (RP) - Perpindahan dukungan Partai Damai Sejahtera dari RE Nainggolan ke Effendi Simbolon dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) menguak cerita lain.

Perpindahan mendadak itu dikabarkan berkat adanya aliran dana yang masuk ke kantung PDS.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Di balik beralihnya dukungan PDS dari RE Nainggolan ke Effendi Simbolon, ada cukong besar berinisial B yang bermain. Uang politik Rp10 miliar, berdasarkan informasi yang saya terima diduga menjadi pemicu peralihan dukungan mendadak itu,” tutur Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PDS Sumut, Sahat Simatupang, pekan lalu.

Sahat menambahkan, pihaknya akan mempelajari apakah uang politik itu memenuhi unsur gratifikasi (suap). Sebab cukong besar tersebut, adalah pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bekas pegawai BUMN.

“Dari mana dia (B) memiliki uang sebesar itu. Karena pembayaran pertamannya sebesar Rp2,5 miliar memakai cek, memudahkan semua pihak menelusuri cek tersebut dikeluarkan oleh siapa dan dicairkan oleh siapa di bank mana. PDS dibeli Rp10 miliar. Kacau politik kita. Politik transaksional,” kata Sahat lagi.

Ketika kembali dikonfirmasi dan didesak sosok cukong besar yang disinyalir merupakan pegawai atau bekas pegawai BUMN, Sahat Simatupang tetap bertahan dengan pendiriannya untuk tidak memberitahukan siapa nama sebenarnya cukong besar berinisial B tersebut.

“Untuk itu, saya benar-benar minta maaf tidak bisa memberitahukannya. Cukup inisial saja ya, tidak etis memberitahukan nama sebenarnya. Ada sama kita soal itu dan tidak bisa diberitahukan nama sebenarnya,” kilah Sahat Simatupang.

Terkait dengan itu, Ketua DPW PDS Sumut, Toga Sianturi, langsung membantah saat dikonfirmasi. “Tidak ada. Semuanya sesuai dengan keputusan partai,” akunya.

“Kan sudah diputuskan dan ditandatangani DPP, kita bergabung dengan PDI P. Ya, mengusung pasangan ((Effendi Simbolon dan Djumiran Abdi, red) dari koalisi yang ada,” tambahnya.

Toga pun menyampaikan kalau tidak ada perpecahan di partainya terkait pemindahan dukungan dari RE Nainggolan ke Effendi Simbolon. “Kata siapa terpecah. Sudah ada keputusan dukungan dan sudah ditetapkan,” katanya lagi.

Keterangan Toga berlawanan dengan yang diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDS, Sahat Sinaga saat berada di Gedung Alfa Omega, Jalan Diponegoro Medan. Setidaknya, sang Sekjen cenderung menolak keputusan partai.

“Sikap saya pribadi selaku Sekjen, saya  bersahabat dengan RE Nainggolan sudah lama. Persahabatan itu diperlukan ketika sahabat dalam kesulitan. Sebisa mungkin membantu RE Nainggolan dan mengajak semua pihak membantu Nainggolan,” ucapnya.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook