ANIES BASWEDAN SALAHKAN E-BUDGETING

Tompi: Enggak Enak Pak, Masuk Neraka Gara-gara Orang Lain

Nasional | Jumat, 01 November 2019 - 01:33 WIB

Tompi: Enggak Enak Pak, Masuk Neraka Gara-gara Orang Lain
Tompi di Kemang, Jakarta Selatan, Senin (30/9). Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Tompi ikut mengomentari pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyalahkan sistem e-budgeting dalam penyusunan anggaran pada APBD DKI tahun 2020.

Lewat akun Twitter miliknya, penyanyi sekaligus dokter itu menyampaikan sindirian untuk Anies. Dia mengaku ingin bertemu agar bisa memberi masukan untuk mantan menteri pendidikan tersebut.


"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu ngobrol yuk. Saya bisa kasih arahan cara ngitung, cek harga pasar," tulis Tompi, Kamis (31/10).

"Biar ke depannya benar dan Anda bisa senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara-gara orang lain," sambung pelantun lagu Sedari Dulu itu.

Cuitan Tompi untuk Anies tersebut spontan menuai reaksi dari netizen. Sekitar seribu retweet telah dilakukan netizen, ditambah tiga ribu tanda suka.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan sistem e-budgeting dari pemerintahan sebelumnya yang menyebabkan kejanggalan anggaran pada APBD DKI 2020.

Menurutnya sistem e-budgeting tersebut belum pintar alhasil menimbulkan keanehan pada beberapa pos anggaran.

Keanehan anggaran APBD DKI tahun 2020 diungkapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka menyoroti beberapa anggaran yang janggal pada pemerintahan Anies. Seperti anggaran lem aibon senilai Rp82 miliar, pulpen sebesar Rp124 miliar, 7.313 unit komputer dengan harga Rp121 miliar dan lainnya.

Sekadar informasi, sistem e-budgeting digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2013. Dijalankan oleh gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015. Tujuannya yakni adanya tranparansi agar anggaran bisa dilihat warga DKI Jakarta. (mg3/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook