PEMBUNUHAN

Di Bali Ada Orangtua Berumur 17 Tahun Bunuh Bayinya

Nasional | Minggu, 01 November 2015 - 21:25 WIB

Di Bali Ada Orangtua Berumur 17 Tahun Bunuh Bayinya
Ilustrasi.

SANGLAH (RIAUPOS.CO)  - Menyedihkan, umurnya baru remaja, 17 tahun. Tapi sudah memiliki anak. Namun cerita berlanjut menjadi tragis ketika sang remaja ini diduga membunuh bayi yang baru saja dilahirkan.

Usai membunuh, dia pun membuat geger. Pasalnya, sang remaja, TD membawa mayat bayinya tersebut ke RSUP Sanglah, Bali dengan cara mengisinya ke dalam tas selempang. Menurut informasi yang diperoleh, menyebutkan, TD diduga membunuh bayinya dengan cara membekap hingga tewas di rumahnya, Jumat (30/10/2015).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pihak kepolisian Badung masih melakukan penyidikan lewat otopsi untuk memastikan kebenaran kasus pembunahan sang ibu sadis tersebut. Kapolres Badung AKBP Tony Binsar Marpaung menyebutkan, mereka belum bisa menentukan pasal yang disangkakan kepada sang ibu karena penyebab kematian bayi malang tersebut masih samar alias belum diketahui dengan pasti. Untuk itu pihak kepolisian belum memberikan status hukum kepada ibu muda tersebut.  

Satu yang menjadi bukti kuat. Dikatakan Tony bahwa dari pengakuan TD, dirinya sempat membekap si bayi beberapa saat setelah dilahirkan bisa dijadikan sebagai alat bukti. Bahkan dari pemeriksaan luar, terdapat luka memar pada bagian wajah, bibir, dan pipi si bayi. Luka itu sesuai dengan luka pada peristiwa pembekapan.

Namun Tony tidak ingin terlalu gegabah untuk kasus ini, ia tetap harus menunggu hasil pemeriksaan dokter melalui prosedur otopsi. Tony Marpaung tidak menampik lambatnya penanganan kasus memilukan ini disebabkan TD hingga Ahad (1/11/2015) belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar.

“Kematiannya apakah karena aborsi atau tewas setelah dilahirkan masih belum diketahui. Untuk itu kami masih menunggu hasil otopsi dokter. Setelah hasilnya diketahui baru persangkaan pasalnya bisa ditetapkan,” ucapnya.

Meski mengaku membekap anaknya sendiri, TD sedih atas kepergian anaknya. Buktinya, dia berulangkali meminta dokter agar menghidupkan anaknya.(ken/rdr/mus/ndi)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook