Satu Korban Air Bah ''Mapala Unand'' Belum Juga Ditemukan

Nasional | Selasa, 01 Oktober 2013 - 09:21 WIB

PADANG (RP) - Pencarian Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Universitas Andalas (Unand) Padang yang  hanyut terseret arus Sungai Padangjaniah, Patamuan, Batubusuk, Kecamatan  Pauh, Padang, memasuki hari ketiga.

Meski telah memperlebar pencarian hingga ke pulau, satu korban yang dikabarkan hilang belum berhasil ditemukan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Senin (30/9), ratusan personel dibagi menjadi lima tim dan dikerahkan ke beberapa titik pencarian. Ke arah laut, tim Badan Penanggulangan Bencana  Daerah dan Pemadaman Kebakaran (BPBDPK) Padang bersama Mapala menyisir ke Utara.

Polairud dan Brimob, menyisir ke Selatan dan 1 perahu Basarnas meluncur ke arah tengah. Sementara dua perahu lainnya, melakukan pencarian ke arah hulu. Tim dibantu oleh Mapala dan Resimen Mahasiswa (Menwa).

Sekitar 100 personel dari Polresta dan PMI KSB menyisir Pulau Sawo, Pulau Air, Pulau Sibonta, Pulau Kasiak dan Pulau Pisang.

Namun, pencarian  belum membuahkan hasil. Pencarian dihari ketiga itu akhirnya dihentikan  pukul 18.30 WIB. ”Target pencarian selama tujuh hari,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Budi Erwanto, Senin (30/9).

Budi berharap, seluruh personel dapat mempersiapkan fisiknya dan tetap  mengutamakan keselamatan. Pencarian pada hari ini, seluruh tim akan  digabung dan dibagi per sektor dengan pola shift.

Brimob juga akan mempersiapkan tim selam dan dua regu cadangan. Warga dan nelayan juga diminta untuk memberikan informasi.

Di sisi lain, anggota Mapala dari berbagai penjuru terus berdatangan ke kantor Mapala Unand. tidak hanya berasal dari Sumbar, melainkan anggota yang berada di luar Sumbar.

Sebut saja Zulfahmi Arrasuli yang langsung meluncur dari Jakarta usai mendengar kabar musibah yang terjadi Sabtu pekan lalu itu.

“Saya sampai di sini Minggu pagi. Malam mendapat kabar dan langsung mencari tiket,” ujarnya di Sekretariat Mapala Unand.

Alumni Unand ini mengatakan, di antara anggota yang datang, dari Jakarta 2 orang,  Batusangkar 3 orang, Bukittinggi 5 orang dan Payakumbuh 2 orang.  

Anggota Mapala Unand sendiri, berjumlah 47 personel. Mereka berbagi tugas mulai penyisiran hingga tim jaga. Penyisiran dimulai jembatan Kalawi hingga jembatan gantung Batubusuk. Dibagi pada dua lajur kiri dan kanan.

“Kami menyebutnya tim 1 dan tim 2. Tim 1 di kanan dan tim 2 kiri.  Untuk pencarian esok hari, kita hanya menunggu aba-aba dari Basarnas karena kita berada di bawah koordinasi Badan SAR,” ujarnya.

Mapala Unand juga melakukan evaluasi internal setiap malam. Evaluasi itu akan disingkronkan dengan evaluasi di posko SAR Muaro Ulak Karang.  

“Adik-adik kita yang selamat, Alhamdulillah sudah mulai membaik secara jasmani. Tapi kalau secara mental, tentu butuh pemulihan untuk beberapa hari,” sebutnya.

Korban yang selamat, Ivo Nurdio Putra dan Meta Ramarita mengaku, akan tetap bergabung dengan Mapala ke depannya. Hanya saja, mereka perlu waktu tenang untuk beberapa saat.(cr1/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook