PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah terus memberikan keistimewaan bagi warga yang sudah divaksinasi. Tidak hanya akses masuk mal yang lebih mudah, syarat naik pesawat pun kini dipermudah. Kementerian Dalam Negeri mengubah syarat dan ketentuan perjalanan udara antar kabupaten/kota di dalam wilayah Jawa dan Bali. Hal itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 38 tahun 2021 yang dipublikasikan, kemarin (31/8).
Dalam beleid tersebut, pemerintah membagi dua kategorisasi syarat perjalanan udara berdasarkan jumlah vaksin yang diterima. Bagi yang sudah melakukan dua kali vaksinasi, calon penumpang cukup menunjukkan hasil tes antigen negatif yang berlaku maksimal H-1.
"Hasil negatif PCR H-2 jika baru memperoleh vaksin dosis 1," kata Tito dalam Inmendagri.
Sementara bagi perjalanan udara dari Jawa Bali ke daerah lain, atau dari daerah lain menuju Jawa Bali, persyaratan negatif PCR tetap berlaku. Masa berlaku tes PCR maksimal H-2.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat ini pemerintah tengah getol membangun sistem kontrol protokol kesehatan berbasis teknologi informasi (IT) dengan platform pedulilindungi.
Tentu saja vaksinasi menjadi faktor pembeda dalam protokol kesehatan. Misalnya, orang yang sudah di vaksin, protokolnya bisa sedikit lebih longgar. "Misalnya duduk-nya boleh berempat. Kalau yang belum vaksin, cukup berdua. Yang belum di vaksin mejanya harus di luar, yang sudah di vaksin mejanya boleh di dalam di ruangan ber-AC," jelas Budi.
Hal lain misalnya, jika sudah di vaksin boleh menonton pertandingan sepak bola di tribun khusus yang boleh lebih rapat dan banyak penontonnya. Boleh melakukan jual beli makanan dan meneriakkan yel-yel dukungan.
Sementara yang belum divaksin, tribunnya berbeda. Penonton lebih jarang dengan jarak yang lebih jauh.
"Harus pakai masker terus menerus dan tidak boleh makan," kata Budi.
Budi mengatakan, kontrol berbasis IT ini sedang di ujicobakan ke 6 aktivitas kehidupan utama. Perdagangan seperti mall, pasar modern pasar tradisional, toko-toko. Kemudian transportasi. Meliputi darat laut udara. Pariwistata seperti pertandingan bola, dan kuliner. Keempat aktivitas bekerja kantor atau pabrik. Kemudian kelima pendidikan Keenam adalah aktivitas keagamaan.
"Karena kita belajar setiap kali ada hari raya besar itu akan men-trigger pergerakan sosial yang besar, kerumunan sosial yang besar yang nantinya pasti terjadi lonjakan," jelas Budi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat, kemarin (31/8). Kegiatan vaksinasi ini merupakan program dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi bersyukur karena situasi pandemi Covid-19 hari demi hari semakin membaik.
"Baik untuk BOR maupun kasus hariannya," katanya.
Untuk Jokowi meminta kepada masyarakat supaya tetap mematuhi protokol kesehatan. Kemudian masyarakat diminta secepat-cepatnya untuk ikut program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan pemerintah. Dia menyambut baik program vaksinasi BIN yang dilakukan secara door to door. Dengan cara seperti ini, vaksinasi Covid-19 bisa langsung jemput bola di kantong-kantong pemukiman masyarakat.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, TNI menggeber pelaksanaan vaksinasi. Melalui serbuan vaksinasi, mereka berusaha jemput bola sedekat mungkin kepada masyarakat. Kemarin vaksinasi kembali mereka laksanakan di berbagai wilayah Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh TNI AL di Jakarta. Setelah menyasar masyarakat maritim dan masyarakat kepulauan, mereka mulai mengejar pelajar untuk ikut serta dalam serbuan vaksinasi.
Tidak hanya itu, Angkatan Laut juga mendatangi pesantren dan organisasi keagamaan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. "Kolinlamil punya program Goes to School, Lantamal III Jakarta akan melaksanakan vaksinasi di pesantren-pesantren, tempat ibadah, dan komunitas-komunitas agama," terang Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. Kegiatan itu sudah berlangsung dan akan terus berlanjut.
Tidak hanya di kota-kota besar yang berdekatan dengan laut seperti Jakarta, TNI AL juga bergerak ke daerah yang letaknya cukup jauh dari laut. Jumat pekan ini (3/9) mereka sudah membuat jadwal untuk melaksanakan vaksinasi di Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. "Kami menyasar komunitas-komunitas agama dan tentunya kami (datang) ke pesantren-pesantren," tegas Heri. Itu dilakukan agar target herd immunity segera tercapai.
Dalam waktu dekat, TNI AL juga berencana mengirim tenaga kesehatan menggunakan KRI dr Soeharso-990 ke Jayapura, Papua. Di sana mereka bakal melaksanakan serbuan vaksinasi menjelang pelaksanaan PON Papua. "Itu arahan bapak presiden, (nanti) bekerjasama dengan Kemendagri," jelas mantan panglima Komando Armada I tersebut. Selain KRI dr Soeharso-990, panglima TNI juga akan mengerahkan pesawat Hercules guna mengirim tenaga kesehatan ke Papua.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menambahkan, KRI dr Soeharso-990 yang berangkat ke Papua juga akan membawa tabung-tabung oksigen. Kemarin, TNI AL mendapat bantuan 300 tabung oksigen berukuran tujuh meter kubik berikut regulatornya. Bantuan itu diberikan dari Kadin dan SKK Migas. "Kami akan bawa ke sana juga untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit Angkatan Laut di Jayapura dan juga untuk kebutuhan KRI dr Soeharso-990 di sana (Papua, Red)," terang Yudo.(sol/far/tau/wan/syn/jpg)