Mantan Gubernur Sumbar Tutup Usia

Nasional | Rabu, 01 Agustus 2012 - 11:21 WIB

Mantan Gubernur Sumbar Tutup Usia
Zainal Bakar (Foto: istimewa)

PADANG (RP)- Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Gubernur Sumbar periode 2000-2005, Zainal Bakar (72), menghembuskan nafas terakhir di RSUP Prof M Djamil, Selasa (31/7) sekitar pukul 07.15 WIB. Pamong senior ini tak mampu melewati masa kritisnya sejak tiga hari belakangan, di ruang Intensive Care Unit (ICU).

Zainal dirawat di RSUP Prof M Djamil selama 11 hari, sejak Jumat (20/7) karena penyakit stroke yang telah diidapnya sejak sekitar tahun 2006 lalu. Mantan pendiri Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumbar ini meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Kali Serayu, Padangbaru. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Ketua DPRD Sumbar Yulteknil beserta sejumlah kepala daerah, tokoh dan pelayat lainnya turut mengantarkan jenazah untuk dilepas di kantor gubernur. Sebelumnya, jenazah disalatkan di Masjid Muhsinin, Padangbaru.

Upacara pelepasan jenazah di kantor Gubernur, dipimpin Irwan Prayitno. Setelah itu, pelayat beramai-ramai konvoi mengantarkan jenazah untuk dimakamkan di Pandam, pekuburan keluarga, di Sei Sirah Pilubang, Kecamatan Sei Limau, Kabupaten Padangpariaman.

Irwan Prayitno mengungkapkan, Sumbar bersedih kehilangan salah seorang pamong senior. ‘’Jarang, PNS yang seperti Pak Zainal. Beliau meniti karir, mulai staf golongan III A hingga kemudian menjadi gubernur. Oleh karena ia meniti karir dari bawah, maka ia tahu segala macam persoalan. Tidak hanya sebagai atasan, ia juga dikenal menjadi guru dan bapak yang baik,’’ tutur Irwan.

Zainal Bakar sendiri tak sekali itu dirawat di RSUP M Djamil. Sebelumnya, mantan Wagub Sumbar pasangan Muchlis Ibrahim ini juga pernah dirawat di rumah sakit yang sama. Mantan Bupati Padangpariaman tahun 1990 ini pun sebelumnya juga pernah dirawat di RS Singapura. Jumat (20/7), kesehatan mantan Sekwilda Sumbar tahun 1993 ini menurun hingga harus dilarikan ke RSUP Prof M Djamil.

Sejak kabar duka didapat pukul 07.15 WIB, setelah itu pelayat silih berganti menjenguk rumah duka. Mulai dari kalangan PNS hingga sejumlah mitra kerja dari Bank Nagari, PT SP, pihak universitas, ormas, parpol, BUMD dan pegawai. Tak ketinggalan juga dari sastrawan, budayawan dan wartawan. Dari kepala daerah, tampak Wawako Padang Mahyeldi Ansharullah, Bupati dan Wabup Padangpariaman Ali Mukhni dan Damsuar, Wako Pariaman Mukhlis Rahman, Bupati Tanahdatar Shadiq Pasadigoe.

Sejumlah kepala SKPD di era Gubernur Zainal Bakar, seperti Yenifra (mantan Kepala Dispenda), Chairul Darwis (mantan Kepala BKD), Syofyan (mantan Kepala Biro Hukum) mengaku banyak pelajaran yang didapat dari figur Zainal Bakar. ‘’Pak Zainal itu, orangnya tak neko-neko. Kalau bilang A, ya A. Dia itu orangnya serba tahu. Jika kita berbohong, pasti ketahuan. Tak ada masalah yang tak terselesaikan oleh Pak Zainal. Ia sangat pintar mencari jalan ke luar dalam menjalankan roda pemerintahan,’’ kata Yenifra.

Hal senada dikatakan Chairul Darwis. ‘’Pak Zainal, orangnya sangat disiplin. Ia dikenal akrab dengan sejumlah staf. Sebagai seorang pemimpin, ia tegas. Namun, berhati lembut dan bisa menjadi guru yang baik bagi kami-kami. Satu hal lagi, Pak Zainal itu orangnya suka terus terang. Dalam bekerja di pemerintahan, jangan coba-coba membohongi Pak Zainal. Ia tahu, karena ia sangat menguasai seluruh permasalahan. Lha, ia mulai meniti karir dari bawah, ya pasti tahu dia dengan seluruh permasalahan birokrasi,” tutur Chairul.

Hal yang menjadi catatan penting yang perlu jadi perhatian kepala daerah, menurut Chairul, soal kepegawaian. Almarhum yang pernah menjadi Sekkab Agam itu, kata Chairul, sangat menghormati kaderisasi di pemerintahan.(san/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook