SIJUNJUNG (RIAUPOS.CO) - Bus AKAP PO Family Raya Ceria (FRC) jurusan Bangko-Padang meledak di kilometer 148 dari arah kota Padang Jumat (31/1) sekitar pukul 01.30 WIB, dini hari. Musibah ini menewaskan tujuh penumpang.
Sementara 17 penumpang lainnya, mengalami luka bakar dan patah tulang akibat terjun dari jendela bus. Belasan penumpang lainnya selamat tanpa luka.
Musibah ini mengingatkan publik pada kasus terbakarnya bus PO Yanti di Lima Puluh Kota, Sumbar yang menewaskan 13 penumpang, beberapa waktu lalu.
Musibah ini terjadi jauh dari pemukiman penduduk. Akibatnya, proses pemadaman api pun terlambat. Petugas pemadam kebakaran dari BPBD Sijunjung terlambat datang akibat telat memperoleh informasi.
Akibat terbakarnya bus FRC tersebut, arus lalu lintas di Jalinsum kilometer 148 dari arah Padang tepatnya di Jorong Lembah Gunung Nagari Siawur, Kecamatan Kamang Baru Sijunjung sempat macet hingga 10 Km.
Setelah api berhasil dipadamkan, sekitar pukul 03.30 WIB, petugas BPBD dan kepolisian langsung memeriksa dalam bus dan menemukan beberapa tubuh manusia yang sudah gosong berkumpul dan berdempetan pada bagian tengah bus.
‘’Diduga para korban berusaha mencari jalan keluar namun tak berhasil,’’ sebut Kepala BPBD Sijunjung, Hardiwan.
Seluruh penumpang bus yang luka-luka dibawa oleh petugas kepolisian dan BPBD ke puskesmas terdekat. Belasan penumpang yang selamat tanpa luka didata dan dimintai keterangannya oleh petugas di Mapolres Sijunjung.
Sementara dua penumpang luka berat di rujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Sedangkan jasad para korban yang telah hangus terbakar, sekitar pukul 04.00 WIB dini hari langsung dibawa ke RSUD Sijunjung untuk diotopsi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Informasi yang berhasil dikumpulkan RPG dari berbagai sumber, bus nahas FRC dengan plat nomor BH 7851 FU tersebut berangkat dari Kota Bangko menuju Padang pada pukul 21.00 WIB pada Kamis (30/1) malam.
Jumlah penumpang sebanyak 44 orang termasuk sopir dan kernet bus.
37 penumpang memiliki tiket resmi di antaranya 24 dewasa dan satu balita naik di Bangko. 12 orang naik di Muaro Bungo, ditambah 1 penumpang yang naik di jalan. Sementara awak bus FRC berjumlah 5 orang termasuk dua sopir dan tiga kernet.
Sesampainya di kawasan Kiliran Jao, Kecamatan Kamang Baru Sijunjung sekitar pukul 01.00 WIB, salah satu penumpang melihat asap mengepul yang masuk ke dalam bus.
Dia langsung mengingatkan sopir dan kernet tentang asap tersebut. Namun menurut Roza (21) salah satu penumpang yang selamat, peringatan adanya asap tidak diindahkan sang sopir bernama Vino asal Palembang tersebut.
Ketika sampai di KM 148 dari arah Padang tepatnya di Jorong Lembah Gunung Nagari Siawur, sopir menghentikan bus karena asap sudah mulai mengepul di seluruh ruangan bus.
Beberapa detik saja bus berhenti, ledakan besar terjadi. Seluruh penumpang histeris dan berusaha untuk keluar dari dalam bus setelah sebelumnya diteriaki salah seorang awak bus untuk keluar.
‘’Sebelumnya asap sudah keluar dan memenuhi bus. Walau sudah diingatkan penumpang, sopir tetap melajukan bus, dan setelah asap mulai banyak mengepul dalam bus, sopir menghentikan kendaraan. Belum sempat kami sadari, ledakan sudah terjadi dan terdengar ada teriakan kepada penumpang untuk segera keluar dari dalam bus,’’ ungkap Roza, mahasiswi semester VIII Universitas Negeri Padang itu ketika ditemui di RSUD Sijunjung beberapa jam setelah kejadian.
Ledakan yang sempat terjadi beberapa kali tersebut sempat mengejutkan seorang satpam sebuah perusahaan yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Selain ledakan, teriakan para penumpang yang histeris juga mengejutkan pemilik kedai yang berada tepat di lokasi kejadian.
‘’Saya terkejut mendengar ledakan. Dengan memacu sepeda motor, saya menuju suara ledakan dan menemukan sebuah bus telah terbakar. Sementara tak jauh dari mobil, terlihat orang banyak sambil menangis dan histeris,’’ sebut Deri, (25) Satpam CV Karya Mandiri yang menyaksikan kobaran api ketika ledakan susulan terjadi.
Disebutkan Deri, selain teriakan dari luar, dari dalam mobil juga masih terdengar sayup teriakan minta tolong dan ucapan kalimatullah. Namun puluhan orang yang masih trauma tersebut tak bisa berbuat apa-apa.
‘’Semua histeris dan tak bisa berbuat apa-apa karena api semakin membesar membakar bus,’’ sebut Deri.
Sementara Meidi Syahril (30) saksi warga lainnya mengatakan, lokasi memang jauh dari pemukiman penduduk. Sehingga pertolongan juga terlambat datangnya.
‘’Termasuk saya yang datang setelah mendapat kabar ada suara minta tolong dari lokasi kejadian. Awalnya saya sangka kedai yang berada di lokasi dimaling orang. Namun setelah dekat dengan lokasi terdengar beberapa kali ledakan, tapi tak kuat,’’ ujar Meidi.
Menurut saksi dan keterangan korban Iqbal (19), penumpang yang selamat setelah berusaha keluar melalui pintu depan bus dan menerobos jendela kaca.
Sementara penumpang yang menjadi korban, akibat tak bisa keluar karena api yang cepat membesar dan langsung membakar tubuh para korban. Sementara pintu depan bus sulit dibuka penumpang yang panik.
‘’Banyak dari kami yang sudah berusaha keluar lewat pintu depan dengan berdesakan, namun karena asap yang semakin membutakan pandangan membuat sebagian orang berinisiatif memecahkan jendela dan terjun melalui jendela kaca sebelah kanan,’’ ungkap Iqbal.
Setelah didata penumpang yang selamat oleh petugas kepolisian, dua sopir dan tiga kernet bus termasuk dua kernet yang menumpang tidak kelihatan batang hidungnya di lokasi kejadian. Namun petugas sudah mengantongi identitas sopir bus maut tersebut.
‘’Nama sopir dan alamatnya sedang kita selediki melalui pihak perusahaan PO FRC,’’ ungkap Kasat Reskrim Polres Sijunjung AKP Abdus Syukur di lokasi kejadian kemarin. Sementara mengenai penyebab terbakarnya bus FRC tersebut, kepolisian belum bisa menjawab karena masih dalam penyelidikan.
Wakapolres Sijunjung, Kompol Edison didampingi Kasat Lantas Iptu Ricky, mengatakan semua penumpang yang tewas berjumlah 7 orang, sementara mengenai identitas ketujuh korban masih dalam proses identifikasi Tim Disarter Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Wakapolres mengimbau kepada keluarga penumpang bus FRC BH 7851 FU jurusan Bangko-Padang agar segera mendatangi posko orang hilang di RSUD Tanah Badantung Kabupaten Sijunjung untuk membantu memberikan keterangan kepada tim DVI.
‘’Setelah kami data dan dicocokkan dengan bagian tubuh, korban yang tewas dalam kebakaran bus FRC berjumlah tujuh orang,’’ jelasnya.
Mengenai penyebab kejadian sedang diselidiki polisi, dan kepada para keluarga korban, baik warga Bangko dan sekitarnya agar mendatangi posko orang hilang yang sudah disediakan di RSUD Sijunjung agar tim DVI Polda Sumbar bisa mencocokkan data para korban dengan keluarga.
Sementara tim DVI Polda Sumbar yang dipimpin dr Eka tiba di RSUD Sijunjung sekitar pukul 10.00 WIB. Untuk membantu identifikasi, tim DVI meminta bantuan dokter gigi RSUD Sijunjung untuk mencocokkan data korban.
Karena para korban sudah sangat sulit dikenali akibat hangus terbakar. Sementara banyak bagian tubuh korban yang sudah terpisah.
Sementara asuransi Jasaharja perwakilan Kota Solok dan Sijunjung langsung mendatangi lokasi terbakarnya bus AKAP PO FRC di Jalinsum Jorong Lembah Gunung Nagari Siawur KM 148 dari arah Padang untuk mendata para korban yang luka-luka.
‘’Kami akan mencocokkan data yang kita peroleh dengan data Polres Sijunjung untuk pencairan asuransi para korban,’’ sebut Santoso, kepala perwakilan Jasaharja Sijunjung.(h/rpg/esi)