PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mursal Fadhillah, yang merupakan pengacara Neno Warisman diamankan oleh pihak kepolisian. Hal itu setelah dia melakukan protes atas pihak kepolisian yang tidak becus mengamankan kedatangan kliennya, di Bandara SSK Pekanbaru, Sabtu (25/8).
Kondisi ini dikarenakan ia meminta aparat kepolisian membuka akses jalan keluar bandara SSK tersebut. Awalnya, sedan BMW putih yang membawa Neno Warisman dan rombongan, terhenti di gerbang luar Bandara SSK Pekanbaru. Sebab, ada ratusan massa yang menghadang. Massa tak terima Neno dan rombongan ke Pekanbaru, dan meminta untuk kembali ke Jakarta.
Setelah 30 menit mobil Neno dan rombongan tertahan, datanglah Mursal Fadhillah menghampiri pihak kepolisan. Menggunakan kemeja merah marun, Mursal meminta kepada pihak kepolisian untuk membubarkan massa yang menghadang.
Dia berdebat dengan salah seorang anggota kepolisian yang berpakaian bebas. Tak begitu jelas yang mereka debatkan. Perdebatan ini memanas. Nyaris saja terjadi perkelahian antara seorang aparat dengan Mursal. Namun, mereka langsung dilerai oleh personel keamanan lainnya.
Mursal langsung dibawa aparat. Dia merasa kecewa karena kondisi itu. "Saya hari ini melihat ketidakberpihakan aparat. Saya keberatan dengan penghadangan-penghadangan ini," ujar Mursal.
Dia meminta agar pihak kepolisian membuka jalan, agar Neno Warisman bisa keluar dari hadangan itu. "Pihak kepolisian harusnya membuka jalan. Apa susahnya dengan massa yang 30-an itu," ujar dia.
Ia juga berjanji akan tetap bertahan di gerbang luar bandara tersebut, hingga pihak kepolisian membubarkan massa yang menghadang kliennya.
Diketahui, inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman, dihadang oleh ratusan massa di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, usai mendarat pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (25/8).
Neno Warisman tak sendirian datang ke Pekanbaru. Tapi ada empat orang temannya. Tiga laki-laki, satu perempuan. Mereka hendaknya menghadiri kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar pada Ahad (26/8).(dal)
