TETAP KECE SAAT BUKBER

Pengaruhi Suasana Bukber

Liputan Khusus | Minggu, 09 April 2023 - 11:01 WIB

Pengaruhi Suasana Bukber
Tetap Kece saat Bukber (RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Selain menjadi style diri, pakaian yang dikenakan saat menghadiri sebuah acara, termasuk buka bersama (bukber) ternyata cukup berpengaruh terhadap suasana pertemuan itu sendiri. Hal ini diungkapkan model sekaligus influencer, Adipari Fozan. Kata dia, memperhatikan fashion yang dikenakan pada saat bukber turut mempengaruhi suasana pertemuan.”Sangat mempengaruhi suasana,” ungkap Fozan kepada Riau Pos, Sabtu (8/4).

Dia kemudian mencontohkan, bagi pria, bila fashion yang dikenakan dirasa cocok maka secara tidak langsung akan menambah kepercayaan diri. Sehingga mood dalam menghadiri pertemuan juga baik. “Kemudian terciptalah suasana yang mood-nya bagus. Happy, ceria. Seperti itu kurang lebih,” ungkapnya.


Diakui dia, bagi pria memang tidak seribet perempuan dalam hal style atau fashion. Apalagi untuk menghadiri acara bukber. Bisa mengikuti tren busana muslim yang ada, atau bisa juga dengan pakaian kasual. Khusus untuk fashion Muslim yang banyak dikenakan saat bukber, Fozan sendiri memiliki beberapa rekomendasi bagi para pembaca Riau Pos.

“Kalau yang enggak mau ribet, simpel tapi tetap fashionable itu mungkin bisa coba Thibes atau Thawb. Pakaian khas Timur Tengah dengan corak putih polos. Mungkin bisa dipadukan dengan syal atau sejenisnya,” sebutnya.

Untuk yang ingin sedikit mencolok, Fozan menyarankan untuk mencoba outfit bertemakan Sherwani. Di mana pakaian yang mirip dengan pakaian tradisional asal India ini biasanya diproduksi dengan corak yang beragam. Seperti motif batik dengan berbagai warna. Mulai dari merah, peach, oranye dan beberapa warna cerah lainnya. Menurut dia. selain mencolok, Sherwani juga bisa dikenakan dalam kegiatan bukber semiformal bersama teman kantor.

“Kalau yang mau santai, kasual, mungkin bisa coba kandura. Karena modelnya yang slim fit, jadi terlihat lebih santai. Namun tetap bisa juga dibawakan ke acara formal,” tambahnya.

Terpenting, bagi Fozan, style berpakaian tetap dicocokkan dengan karakter diri. Sehingga apa yang dikenalan terlihat cocok dan tidak memaksa. Terkadang karena mengikuti tren, banyak orang yang memaksakan apa yang dikenakan. Sehingga hasilnya kurang enak dipandang.

“Yang terpenting jangan memaksa. Harus tetap dicocokkan dengan karakter kita. Ada yang menly, sporty, banyak kan. Kalau tidak mungkin agak sedikit kurang pas ketika dikenakan,” pungkasnya.(nda)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook