Tren Motor Lama yang Naik Daun

Liputan Khusus | Minggu, 07 Agustus 2022 - 09:39 WIB

Tren Motor Lama yang Naik Daun
Tren Motor Lama yang Naik Daun (MHD AKHWAN/RIAUPOS)

(RIAUPOS.CO) - Motor baru memang terus diproduksi. Tapi kerinduan pada motor lama juga tak pudar. Makanya, tren motor lama kembali digandrungi, tak hanya oleh generasi tua, tapi juga kalangan muda. Semakin banyak pula bermunculan motor lama hasil rekondisi dan restorasi. Rekondisi motor lama memang tergolong tidak mudah, karena spare parts yang sudah mulai langka di pasaran. Namun, dengan segala tantangannya, upaya melakukan restorasi dan rekondisi tetap dilakukan demi mengembalikan motor ke wujud aslinya saat keluar pabrik.

Selain RX King, dua jenis motor lama masih mendapatkan tempat di hati masyarakat, yakni Honda Astrea Series, dan Vespa dari berbagai varian.


Honda Astrea
Astrea series merupakan salah satu produksi Honda yang cukup laris di Indonesia. Astrea merupakan pendahulu dari Honda Supra yang yang diawali dari Honda Astrea Star. Motor ini hadir di Indonesia pada tahun 80-an yang merupakan pengembangan dari motor Honda Super Cub yang diproduksi pada tahun 60-an.

Ini bisa dibilang jagoan motor bebek, sejak tahun 1990 sampai 2000-an awal. Motor ini banyak diminati karena cc yang terbilang kecil (hanya 100 cc) namun memiliki durabilitas jempolan di kelasnya. Tidak paling kencang. Tapi Astrea Series terbukti paling kuat.

Memasuki era Honda Astrea Grand, motor ini desainnya lebih modern dan tetap tangguh. Motor ini masih kuat diajak naik turun jalan pegunungan tanpa masalah. Performa di jalan mendatar pun lumayan oke, karena masih kuat digeber sampai kecepatan 90-an kilometer per jam. Tidak kalah dengan motor bebek injeksi 110-125 modern yang cuma kuat digeber hingga 100 km/jam.

Konsumsi bensin motor Honda Astrea Series ini iritnya juga kebangetan. Bahkan ada anekdot yang menyebut, bila motor ini cuma butuh “mencium” aroma bensin saja sudah mau jalan. Untuk perjalanan jarak jauh pakai Astrea dijamin tidak tekor duit bensin, bahkan masih sisa untuk jajan bakso atau cemilan di jalan.

RX King
Nama RX-King sudah tidak asing di kalangan pemotor di Indonesia. Motor besutan Yamaha ini sangat terkenal di era 90-an sebagai motor sport yang kencang dan lincah. Keunggulan tersebut bahkan dimanfaatkan untuk tindak kejahatan, melarikan diri dari kejaran massa dan polisi.

Yamaha menghadirkan RX-King melalui proses riset yang panjang. Tim insinyur pabrikan berlogo garpu tala dari Jepang melakukan survei kepada pengguna motor di Sumatera, Jawa, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Dari survei ini diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, cukup irit tapi memiliki kecepatan yang luar biasa.

Yamaha RX-King kembali menjadi tren karena merupakan motor 2-tak lama yang perawatannya mudah. Pemilik RX-King sebenarnya tidak perlu khawatir soal perawatan Yamaha RX-King seperti suku cadang, karena masih banyak tersedia baik yang asli ataupun aftermarket.

Mesin RX-King juga masih dibuat sepenuhnya di Jepang, otomatis memiliki harga yang jauh lebih mahal. Ini alasan kenapa mesin buatan Jepang dianggap paling bandel dan tidak mudah rusak.

Setelah motor ini berhenti diproduksi pada tahun 2009 silam, harga jualnya semakin gelap. Tidak ada patokan pasti soal harga bekas motor “raja” itu. Kalangan berkocek tebal juga mencari RX-King bekas sebagai bahan untuk membangun motor trail, atau juga restorasi total ke bentuk aslinya.

Varian Vespa
Vespa tentunya masuk ke daftar motor lama yang kembali tren dan masih banyak “berkeliaran” di jalanan Indonesia. Di setiap daerah mana pun masih mudah ditemui orang yang punya Vespa. Unsur retro begitu lekat kalau seorang mengendarai motor keluaran Piaggio ini.

Begitu legendarisnya Vespa 2-tak, PT Piaggio Indonesia bahkan kembali memperkenalkan generasi terbaru Vespa PX 150 pada 2016 lalu. Desain dan teknologi yang dimiliki skuter tersebut banyak yang mirip dengan PX 150 keluaran 1980-an. Bedanya, pada bagian headlamp dengan desain membulat dan teknologi mesin 2-tak sudah memenuhi standar Euro 3.

Bicara soal perawatan Vespa lama, sebenarnya bengkel resmi masih bisa menangani mesin 2-tak. Bahkan, di kota-kota besar juga bisa ditemukan bengkel spesialis Vespa, yang bisa menangani Vespa lawas atau Vespa modern bermesin 4-tak.

Untuk mempercantik penampilan Vespa pun kini semakin mudah. Sebab penjual aksesoris untuk Vespa lawas juga sudah sangat banyak baik itu toko online atau offline.(muh/int)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook