RIAUPOS.CO - Sebagai pemilik bisnis cat hotel yang sudah jalan sejak beberapa tahun terakhir, Suci tak menampik bahwa bisnis ini cukup menjanjikan. ‘’Peluang usaha ini nggak bakal punah. Kalau memberikan pelayanan di jasa, kita bagus pelayanannya, customer akan kembali terus dan malah semakin bertambah banyak,’’ terangnya.
Antusiasme masyarakat Pekanbaru sendiri terhadap kehadiran cat hotel juga dinilainya sangat baik. Terlebih di momen-momen tertentu, seperti mudik lebaran, momen liburan dan lainnya.
Di momen tersebut, cat hotel ramai diserbu pemilik kucing yang ingin berlibur. Bahkan, pada libur lebaran tahun 2023 yang baru berlangsung beberapa pekan lalu, cat hotel miliknya full booked. ‘’Dari sejak awal puasa sudah penuh booking. Bahkan banyak yang nggak dapat ruang dan ditolak,’’ ujarnya.
Padahal, Suci sendiri memiliki 50 cat room. Jumlah tersebut nyatanya tak cukup menampung animo penitipan kucing di peak season.
Untuk menitipkan kucing di cat hotel ini, pemilik kucing dikenakan biaya harian. Biasanya Rp40 ribu per harinya di luar pakan kucing. Karena di cat hotel milik Suci, pakan kucing dibawa sendiri oleh pemilik agar cocok dengan kondisi masing-masing kucing.
Biasanya, per kucing diinapkan rata-rata 10 sampai 20 hari lamanya. Lumayan juga kan cuan yang terkumpul. Eits, tapi jangan bayangkan cuannya saja ya. Berdasarkan pengalaman Suci, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam membuka bisnis ini.
‘’Tantangannya, kita harus bisa memahami bermacam-macam karakter dan kebiasaan kucing. Apalagi jika kucing berada di tempat baru. Terkadang ada kucing yang stres berada di tempat baru,’’ sambungnya.
Karena itu, menurut Suci, modal utama dari menjalankan bisnis ini adalah keikhlasan. ‘’Tips menjalankan bisnis ini adalah ikhlas merawat. Sebanyak apa pun modal, jika tak tulus, tak ikhlas, tak cat lover sejati, nggak bakal jalan dia,’’ tutupnya.(azr)