UNRI DI USIA KE-53

Menanti Gaung Nyanyian Ilmiah

Liputan Khusus | Minggu, 01 November 2015 - 12:11 WIB

Menanti Gaung Nyanyian Ilmiah

Saat ditemui di rumahnya Jalan Thamrin kemarin pagi, Adnan juga menceritakan bagaimana kondisi Kampus Unri ketika dirinya masuk kuliah pada 1964. Bersama 38 teman lainnya, ia memilih fakultas perikanan. Bahkan Adnan memiliki Nomor Induk Kemahasiswaan (NIK) paling awal yakni 001/FK/1964. Semua dosennya ketika itu swasta alias tidak ada yang negeri. Mereka adalah Ir Fahruddin Usman, Asnah Maamun, Drs Syafril Anwar, Dr Tabrani Rab dan Ir Putu I Sedana. Ada juga Drs Kambali dan Max Wibisono sebagai dosen inti dan pejabat di dinas perikanan dan kelautan Riau ketika itu.

Karena kekurangan dosen, dikirimlah 6 orang sarjana muda untuk kuliah di Faperika IPB melalui kerjasama yang disebut Apiliasi pada 1969. Adnan Kasri sebagai asisten dosen pertama. Tahun 1974, mereka pulang dan menjadi dosen. Adnan Kasripun menjadi dosen tetap. Setelah itu terus ada pengiriman belajar ke luar Riau. Proses belajar ke luar kota atau negeri terus berlanjut seperti Bandung dan Jepang. Adnan Kasri mengambil gelar profesornya di IPB tapi tetap menggunakan ijazah Unri. Adnan merupakan profesor kedua di Fakultas Perikanan setelah Prof Mochtar Ahmad.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tahun 1975, Adnan Kasri dan teman-temannya membentuk ikatan alumni Unri. Selain sebagai pendiri, Adnan juga sebagai ketua umum ketika itu dan menjabat selama 20 tahun. Semua pengurus inti ikatan allumni Unri telah wafat kecuali Adnan Kasri.

‘’Situasi lingkungan kampus seperti dulu sama seperti sekarang, hanya bangunan kampus saja lantai semen dengan dinding papan dan atap seng. Sekarang Unri sudah bagus. Prestasi alumninya juga harus bagus-bagus sehingga benar-benar menjadi jantung hati masyarakat Riau,’’ katanya.

Bersaing Majukan Riau

75 ribu lebih alumni Unri sejak 1962 hingga saat ini, pasti bukanlah jumlah yang sedikit. Sudah pasti mereka harus bersaing berebut untuk mencari dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan alumni dari berbagai universitas lainnya di Riau. Tidak sedikit universitas. Sudah pasti harus bersaing ketat.

Ketua harian ikatam alumni Unri, M Yafiz, mengakui, alumni Unri saat ini menyebar di berbagai wilayah di Indonesia. Selain banyak yang menjadi orang berpengaruh di Riau seperti gubernur, bupati, wakil bupati, pengusaha, konsultan dan sebagainya, mereka juga membuat pengaruh di kota-kota lain termasuk ibu kota Jakarta.

‘’Intinya, kami yang alumni ini berharap bisa berbuat dan bersaing dengan lainnya untuk memajukan Riau. Di manapun tempatnya, entah di Riau atau di luar Riau, tetaplah berniat untuk Riau. Tetap ada perhatian ke Riau, terutama Unri tempat kami belajar hingga menjadi lebih baik. Jangan sampai lupa,’’ kata Yafiz yang saat ini menjabat sebagai Plt Sekdaprov Riau.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook