UNRI DI USIA KE-53

Menanti Gaung Nyanyian Ilmiah

Liputan Khusus | Minggu, 01 November 2015 - 12:11 WIB

Menanti Gaung Nyanyian Ilmiah

RIAUPOS.CO - Kampus adalah rahim tempat telur-telur masa depan bangsa itu akan lahir. Pencetak pemuda tangguh, berpengetahuan dan bijak dalam segala suasana. Berpengaruh dan berarti bagi negeri. Universitas Riau (Unri) adalah salah salah satu rahim itu. 53 tahun, kini Unri menabalkan diri sebagai jantung hati masyarakat Riau.

Molek. Semakin hari Unri, semakin menawan. Selain merupakan universitas negeri tertua di Riau, Unri juga telah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas di berbagai bidang. Banyak di antaranya menduduki jabatan penting di pemerintahan seperti gubernur, bupati dan wakil bupati, pengusaha, pemimpin perusahaan besar, konsultan dan masih banyak lainnya. Wajah kampus Unri juga semakin rapi, teduh dan hijau. Bukan hanya di Kota Pekanbaru, tapi juga di Kota Dumai.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kampus Binawidya Panam seluas 350 hektar menjadi kampus utama Unri. Ada Sembilan fakultas di kampus ini: FKIP, FMIPA, FEKON, Teknik, Hukum, FISIP, FAPERIKA dan Kedokteran. Semuanya terletak menyebar. Bentuk bangunannya mirip tapi tidak serupa. Dari Sembilan fakultas itu, lima di antaranya merupakan fakultas ilmu eksakta dan empat ilmu sosial.

Di lokasi ini juga terdapat gedung berbagai fungsi seperti laboratorium, perpustakaan, taman digital, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan masih banyak lainnya. Di antara satu gedung dengan gedung lain, selalu ada pohon. Bermacam-macam. Rumput nan hijau juga membentang di antaranya. Sarana olahraga juga banyak ditemukan kawasan ini. Lapangan nan luas, bersih dan rapi, membuat kampus Unri saat ini jauh berbeda dengan tahun-tahun awal mula ia berdiri.

Fasilitas umum seperti kantin, atm, kedai harian dan lainnya mempermudah kegiatan segenap civitas akademika. Sistem pengamanan yang rapi juga membuat mereka dan pengunjung semakin nyaman dan aman saat berkunjung ke sana dari manapun pintu masuknya. Pintu masuk ke Unri juga tidak hanya satu. Tempatnya yang strategis, membuat mahasiswa, dosen atau pengunjung kampus bisa melalui Jalan HR Soebrantas, Jalan M Yamin mau pun jalan lainnya seperti dari samping stadion utama. Jika kampus utama memiliki luas lahan 350 hektare, maka kampus gobah memiliki luas lahan 5,7 hektare dan kampus fakultas perikanan dan kelautan di Kota Dumai seluas 32 hektare. Selain itu, Unri juga memiliki kampus di Jalan Diponegoro yang dikhususkan untuk fakultas kedokteran serta kampus PGSD di Rumbai untuk fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Sejak berdiri 1962 hingga saat ini, Unri telah meluluskan 75.652 sarjana dari berbagai jenjang pendidikan, yakni, S3, S2, profesi, S1, D3 dan D4. Sedangkan mahasiswa aktif kuliah saat ini 33.558 orang dengan jumlah dosen tetap sebanyak

1.057 orang 53 di antaranya merupakan guru besar atau professor.

Melihat berkembangnya Unri saat ini, tentu tidak lupa bagaimana Unri pertama kali didirikan pada 1962. Saat itu dirintis dengan membentuk panitia persiapan Perguruan Tinggi Riau yang beranggotakan empat orang yang dianggap sebagai The Founding Fathers yakni, Kolonel Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soeman Hs dan Drs Sutan Balia. Berkat usaha yang gigih akhirnya terwujudlah Yayasan Universitas Riau melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan yang berlaku 1 Oktober 1962 yang kemudian  Diperingati sebagai hari lahirnya Unri.

Dalam sejarah awal kepemimpinannya, Unri menggunakan model kepemimpinan presidium. Ada dua orang yang pernah menjabat sebagai ketua presidium yakni Brigjen Kaharuddin Nasution dan Brigjen Arifin Achmad. Kedua-duanya menjabat Gubernur Riau.

 Model Presidium ini digunakan dari 1962 hingga 1978. Selanjutnya barulah digunakan istilah rektor sebagai pimpinan tertinggi Unri berlangsung sejak 1980 hingga saat ini. Namun, sebelum diimplementasikan pada  1980, Drs. Farid Kasmy ditunjuk sebagai pejabat rektor sementara pada masa itu.

Dalam perjalanan 53 tahun Unri kini telah dipimpin oleh 6 orang rektor. Rektor pertama adalah Prof Dr Muchtar Lutfi yang menjabat sebagai rektor Unri sejak 1980 hingga 1989.  Kemudian Drs. M Bosman Saleh MBA yang memimpin sejak 1989 hingga 1993. Rektor Unri ketiga yakni Dr Mohammad Diah, M.Ed yang menjabat selama 4 tahun yakni sejak 1993 hingga 1997.

Selanjutnya yakni Prof Dr Muchtar Ahmad, MSc memimpin sejak 1997 hingga 2006. Rektor kelima adalah Prof Dr Ashaluddin Jalil, MS dengan dua periode masa jabatan antara 2006 hingga 2010 dilanjutkan periode kedua sejak 2010 hingga 2014. Pada perhelatan Milad Unri ke-53 yang dilaksanakan tadi malam Unri dipimpin Prof Dr Ir Aras Mulyadi yang dilantik pada 2014 hingga sekarang.

Hingga 53 tahun perjalanannya, lingkar akademik dan pencapaian Unri telah berkembang secara signifikan. Dari hanya memiliki dua fakultas saja pada tahun 1962, kini memiliki sembilan fakultas yang terdiri dari lima fakultas ilmu eksakta dan empat fakultas ilmu sosial. Ditambah lagi, Unri saat ini menempati urutan ke-15 kampus terbaik nasional yang dirilis pada bulan Juli 2015.

Bernyanyilah dengan Karya Ilmiah

Sesuai tema diesnatalis tahun ini; jantung hati masyarakat Riau, mantan rektor Unri  Prof Dr Muchtar Ahmad berharap kepada seluruh civitas akademika untuk bernyanyi lebih merdu melalui karya-karya ilmiah. Mengutamakan kebersamaan, kemajuan akal budi sehingga Unri benar-benar menjadi leader dalam memajukan ilmu pengetahuaan di Riau bahkan Indonesia.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook