PROVINSI RIAU

Dr Robin Rancang Kebun Sawit Ramah Lingkungan

Lingkungan | Rabu, 30 Desember 2015 - 12:45 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Provinsi Riau saat ini merupakan provinsi yang memiliki perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Hingga saat ini luasnya kurang lebih 2,4 juta hektare. Bahkan hampir 40 persen dari produksi nasional. Tak heran kelapa sawit menjadi komoditas unggulan perekonomian Riau.

Namun konversi hutan tanaman industri (HTI) dan perluasan areal menyebabkan tekanan kepada wilayah dan sumber daya hutan. Pada 2000 sampai dengan 2012, Indonesia kehilangan 15,8 juta hektare lahan. Besarnya angka deforestasi tersebut antara lain disebabkan alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut diungkapkan Dr Robin pada ujian promosi terbuka di Gedung Serbaguna Pascasarjana Universitas Riau, Selasa (29/12). Ia menyebutkan demi tetap menjaga keramahan lingkungan perkebunan kelapa sawit diperlukan model pengembangan ramah lingkungan.

Penelitian tersebut juga sekaligus mengantarkannya dalam meraih gelar doktor dalam studi S3 di Pascasarjana Unri kemarin. Hadir sebagai Promotor, Prof Dr Almasdi Syahza SE MP, Ko-Promotor I, Prof Dr Usman Pato MSc, Ko- Promotor II, Dr Mubarak MSi beserta tim penguji I, Prof Dr Thamrin MSc.

“Model ini dilatarbelakangi dengan pertumbuhan kelapa sawit di Riau. Di samping itu, kondisi kawasan hutan kita tetap menurun. Jadi saya berpikir bagaimana caranya mengembangkan kelapa sawit, dari sisi ekologi menguntungkan. Di sana ada juga pohon jangka panjang. Dengan memanfaatkan pepohonan yang tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit,” katanya kepada Riau Pos usai ujian promosi terbuka.

Dalam penelitiannya, ia menyarankan untuk para pengelola kebun kelapa sawit untuk menanam pohon seperti kayu meranti di sela pohon kelapa sawit. Kayu meranti merupakan endemik kayu Provinsi Riau. Di samping bisa memanen kelapa sawit, meranti yang ditanam akan bisa diambil dan dijual.

“Jadi banyak keuntungan. Perkebunan kelapa sawit jadi semakin ramah lingkungan. euntungan dari kayu meranti juga bisa diambil,” ujarnya.

Ia mengharapkan pemerintah daerah dapat mempertimbangkan hasil penelitiannya untuk diterapkan pada perkebunan kelapa sawit yang ada di Riau. Menurutnya kuncinya ialah pemerintah daerah yang bisa membuat aturan untuk menanam pohon lain di sela pohon kelapa sawit.

Direktur Program Pascasarjana Unri Prof Dr H Zulkarnain SE MM menyebutkan penelitian yang telah dilakukan Dr Robin memang benar-benar memiliki manfaat yang banyak. Ia meminta kepada Dr Robin untuk dapat menyosialisasikan penelitian yang telah dilakukan.

“Kalau bisa terus disosialisasikan. Habis itu dipatenkan. Saya sebut Dr Robin ini doktor ramah lingkungan. Jadi kalau kemarin ada doktor bambu, sekarang ada doktor baru ramah lingkungan,” candanya.(cr2/yaq)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook