DURI (RIAUPOS.CO) - Proyek penanaman pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) dari Duri menuju Dumai di badan Jalan Tiung Dusun Makmur, Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau beberapa waktu lalu telah menimbulkan sejumlah efek samping. Proyek itu dikerjakan PT Wahana Karsa Swandiri (WKS) sebagai rekanan PGN.
Hal itu dikatakan tokoh pemuda Desa Harapan Baru Amrin SPd kepada Riau Pos, Kamis (29/11) petang. Menurutnya, dampak dari proyek pembenaman pipa gas sedalam tiga meter itu antara lain retaknya puluhan rumah warga di sekitar Jalan Tiung.
Tak hanya sampai di situ, kata Amrin lagi, badan Jalan Tiung pun rusak hingga sulit dilintasi warga. Pasalnya, pipa gas itu dibenamkan di badan jalan. Drainase yang ada di pinggir jalan serta beberapa gorong-gorong pun ikut kena imbas proyek ini.
Meski demikian, lanjut Amrin, PT WKS selaku kontraktor bersedia bertanggung jawab untuk mengatasi dampak yang timbul akibat penanaman pipa gas itu. Itu telah dituangkan dalam berita acara tertanggal 1 November 2018 lalu. Karena khawatir perusahaan bakal lalai dari janjinya, pada 16 November lewat, warga pun menggelar aksi.
Dampak aksi itu sangat positif. Perusahaan, menurut Amrin, bergegas merealisasikan komitmennya. “Semenjak aksi tu hingga kini, kira-kira 70 persen rumah warga yang retak sudah dibayar. Ada sekitar 20 rumah yang retak karena getaran alat berat saat membenamkan pipa itu. Wajar banyak rumah yang retak. Pasalnya, jarak rumah warga dari bahu Jalan Tiung hanya sekitar empat sampai lima meter saja. Sementara pipa itu dibenamkan persis di badan jalan,” papar Amrin.
Untuk perbaikan jalan, lanjutnya, alat berat backhoe loader pun sudah diturunkan perusahaan hanya berselang setengah jam setelah warga menutup aksinya pada 16 November menjelang tengah hari lalu. Sampai kini alat tersebut masih bekerja di lokasi.
“Senja hari itu juga, satu truk Fuso atau kira-kira 15 kubik material sirtu juga tiba di lokasi. Selepas itu di-drop pula batu bata dan pasir untuk perbaikan drainase yang rusak akibat penggalian pipa itu,” tambahnya.
Amrin dan segenap warga setempat sangat berharap pekerjaan normalisasi jalan, parit drainase serta gorong-gorong yang rusak akibat penggalian pipa gas itu bakal bisa dituntaskan dalam waktu sesegera mungkin.
“Soalnya, Jalan Tiung merupakan salah satu urat nadi perhubungan untuk warga setempat. Selain warga, setiap hari jalan ini dilintasi puluhan siswa maupun guru yang hendak berangkat ke sekolah masing-masing,” pungkasnya.(sda)