USAHA KERAMBA IKAN

‘Surga’ Ikan Sungai Bernama Tasik Betung

Lingkungan | Minggu, 28 Juli 2013 - 07:59 WIB

‘Surga’ Ikan Sungai Bernama Tasik Betung
Masyarakat Tasik Betung masih memegang teguh rasa kekeluargaan dalam melakukan sebuah kegiatan.Tampak warga bekerja sama dalam membuat keramba apung menjadi pekerjaan warga di Tasik Betung. Foto: dok. Riau Pos

Pemandangan  alam Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, awal bulan Juni 2013 lalu  masih sama seperti tahun 2012 lalu. Saat itu Riau Pos juga  mengunjunginya . Keramba ikan masih menjadi primadona masyarakat sekitar untuk peningkatan ekonomi keluarga. Budi daya ikan baung dan selais masih menjadi karunia tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Laporan , MASHURI KURNIAWAN, Siak

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Cuaca cerah saat Riau Pos berkunjung ke Tasik Betung. Air berwarna hitam tenang menjadi pemandangan dikawasan yang masuk Cagar Biosfer Giak Siam Kecil Bukit Batu ini. Dinginnya air tasik begitu terasa saat Riau Pos membasuh kedua tangan. Panorama alam eksotik dan nelayan menjadi pemandangan di lokasi.

 Sampan kayu  terlihat bersandar di tepian tasik. Sampan di ikat di batang kayu.  Di dalam sampan ini terlihat keranjang ikan penuh berisikan berbagai jenis ikan. Ikan baung, nila, selais, sepat, dan jenis ikan sungai lainnya. Ikan itu milik nelayan yang baru saja menangkap ikan di Tasik Betung.   

Suherman (43)  ternyata pemilik ikan tersebut . Tasik Betung merupakan sumber mata pencahariannya. Ia dan keluarga menggantungkan hidup dari Tasik Betung. Sebagian ikan hasil pencaharianya dijual dan sebagian lagi dipelihara.

Menurutnya,  budidaya ikan di Tasik Betung  bukan tidak bisa dilakukan sembarangan saja. Untuk mendapatkan penghasilan optimal, persiapan dari segi material perlu dilakukan dengan baik. Salah satunya adalah memperhatikan keramba. Keramba  memiliki fungsi efesien terhadap hasil budidaya ikan daerah ini.

Pemandangan ikan di dalam keramba yang berterpal, berukuran 6 x 4 meter persegi  ikan selais dan baung begitu besar. Sungai  ini merupakan penopang kehidupan. Pembuatan keramba ini bagi masyarakat sekitar bertujuan untuk turut menjaga budidaya serta untuk pembesaran ikan.

Lagi pula, kata dia, pemasangan keramba tersebut, berguna untuk menjaga siklus perkembangan budidaya.  Alat ini juga turut menjaga lingkungan perairan sekitar. Paling tidak, sambungnya, ekosistim ekosistem air di lokasi Tasik Betung tidak terganggu dengan adanya budi daya ikan melalui keramba tersebut.

Menurut dia, pemasangan keramba tersebut ibarat pondasi bagi lingkungan perairan cagar biosfer. Dalam artian, keseimbangan alam tetap terjaga dan tidak terganggu antara satu ekosistem dengan ekosistem lainnya.

‘’Ikannya lebih banyak dari tahun 2012 lalu. Secara keseluruhan ikan sudah mulai membesar. Lumayan buat menambah uang belanja,’’ ujarnya kepada Riau Pos.

Warga lainnya, Ayung yang juga Tokoh Masyarakat Tasik Betung menjelaskan, pembuatan keramba ini bertujuan untuk turut menjaga budidaya serta untuk pembesaran ikan di sepanjang aliran air Tasik Betung.  Masyarakat kata dia, dituntut untuk menjaga lingkungan sekitar menjadi lebih baik dan menjaga kelestarian alam serta  ekosistemnya.

Ayung menyampaikan,  kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Tasik Betung hendaknya bisa diperhatikan pemerintah dan swasta. Selain, masih ada masyarakatnya yang kurang mampu untuk menghindari terjadinya  masalah degradasi kawasan hutan  

Ketua Kelompok Study Perairan Universitas Islam Riau, Ir Rosyadi MSi, mengatakan, ikan selais dan baung masih menjadi primadona masyarakat, di Tasik Betung. Maka itu, pihaknya bersama dengan PT Arara Abadi terus melakukan kerjasama dalam pemberian benih ikan kepada masyarakat.

‘’Tasik Betung merupakan kawasan inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu. Untuk mengurangi eksploitasi dan makin minimnya jumlah ikan selais dan baung di alam, maka kegiatan budidaya nya dilakukan di daerah tersebut. Tasik Betung dinilai menjadi solusi meningkatkan sumber perikanan yang optimal,’’ jelasnya.

Keramba bisa dikatakan sebagai pondasi perairan yang terus tergerus akibat pencemaran limbah dan tindakan lainnya. Dengan adanya keramba ikan bisa digalakan pemeliharaannya. Makanya kegiatan tebar benih ikan terus dilakukan sampai dengan saat ini. Untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian alam. Dengan tebar benih ikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan membudidayakan ikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi perikanan dimasa mendatang.  Dalam usaha budidaya perikanan selais, sambungnya, benih merupakan faktor sangat menentukan. Terutama, ketersediaan benih yang tepat dan berkualitas.

Dia berharap, masyarakat bisa menjaga lingkungan sekitar Tasik Betung. Karena, tasik itu merupakan salah satu potensi perikanan. Pengembangannya juga harus dilakukan bersama, baik itu pemerintah swasta, perguruan tingi, pemerintah, dan masyarakat sekitar. ***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook