PEKANBARU (RP) - Jelang Pemilu 2014 pohon pelindung menjadi sasaran empuk bagi para caleg DPRD Kota, Provinsi maupun RI untuk mempromosikan dirinya. Namun tak mendapat simpati masyarakat, pasalnya banner caleg yang dipaku, selain merusak keindahan juga merusak pohon pelindung tersebut.
Seperti disampaikan warga Jalan Sukajadi Evi (33). Disebutkannya, para caleg ini tidak cinta terhadap lingkungan khususnya pohon pelindung. Padahal saat ini keberadaan pohon pelindung itu sangat penting sebagai salah satu penangkal banjir disamping untuk keindahan kota agar terlihat rindang dan hijau.
‘’Harusnya para caleg ini memberi contoh agar tidak merusak pohon dengan cara memaku banner foto dirinya di pohon pelindung. Mau jadi saja mereka sudah merusak, bagaimana kalau sudah terpilih nanti,’’ kata Evi kesal.
Disebutkannya, di wilayah tempat dia tinggal di Jalan Punai, dan Jalan Tiung Kecamatan Sukajadi dan sejumlah jalan lainnya banyak ditemui caleg yang memanfaatkan batang pohon untuk pasang banner dengan memaku.
‘’Ini harus menjadi perhatian semua pihak, jangan biarkanlah. Pemerintah harusnya tanggap dan memberikan peringatan atau melarang,’’ tambahnya.
Dari pantauan Riau Pos, memang terlihat hampir semua jalan-jalan lingkungan yang ada pohon, dan juga jalan-jalan alternatif banyak banner caleg dipajang di pohon. Bahkan di satu pohon ada sampai lima caleg berebut tempat, seperti yang terdapat di Jalan Paus. Di Jalan Arifin Ahmad, Jalan Kartama, Jalan Delima, Jalan Purwodadi, Jalan Rawamangun, Rawa Indah, bahkan di Jalan Hang Tuah dengan mudah dilihat para caleg bergelantungan di pohon-pohon.
Salah satu caleg DPRD Kota Pekanbaru dari Partai Demokrat Syamsul Bahri SSos yang mengakui ikut memasang banner caleg di pohon dengan cara dipaku, mengatakan penyesalanya. Bahkan dirinya berjanji akan segera melepas banner dirinya yang dipaku di beberapa pohon tersebut.
‘’Memang itu tidak baik karena mengurangi keindahan dan merusak pohon tersebut. Yang punya saya akan saya rapikann dan cabut. Namun saya minta juga jika ada penertiban jangan ada tebang pilih. Karena masih banyak caleg lain yang memaku banner di pohon,’’ ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru ini.
Sementara itu Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru Ir Syafril MT menyanyangkan hal ini. Dia juga mengimbau kepada para pemasang banner caleg yang di pohon itu tidak pakai paku.
‘’Untuk penertiban tentu bukan dari kami, hanya saja kami menyayangkan adanya baliho, atau iklan yang memanfaatkan pohon pelindung dengan memakunya,’’ ujar Syafril.
Lalu siapa yang seharusnya melakukan penertiban itu? Dikatakan Syafril, bisa dari Satpol PP, dan juga Panwaslu. ‘’Mari kita jaga pohon pelindung dengan tidak merusaknya,’’ kata Syafril.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Baharuddin tidak menampik banyaknya perusak pohon dengan cara memakunya. Bahkan disebutnya ada juga yang menyiram pohon itu dengan air cuka.
Namun Baharuddin menyebutkan, pihaknya selalu melakukan penertiban terhadap banner yang merusak pohon itu, tapi sambil jalan atau patroli. ‘’Untuk fokus belum, karena saat ini kami masih disibukkan dengan penertiban reklame. Setelah ini kami akan fokus, karena ini memang pelanggaran,’’ tegasnya. (gus)