SIAK (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan pantauan BMKG, Senin (25/2) pukul 07.00 WIB, titik api di Riau terpantau 32 titik pada tingkat kepercayaan di bawah 50 persen. Di mana 12 di antaranya terjadi di Kabupaten Siak. Petugas pun berjibaku di lapangan menembus lokasi membawa peralatan yang hanya bisa dilalui dengan menyusuri sungai di Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit.
Dari 12 titik api yang terpantau satelit Terra Aqua BMKG tersebut, tujuh di antaranya pada tingkat kepercayaan di atas 70 persen berada di Siak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak pun langsung mengecek ke lokasi dan memang mendapati terdapat tujuh areal hotspot.
“Setelah dicek langsung ke lapangan, memang terdapat tujuh titik api, tiga di Kampung Teluk Lanus, tiga lagi di Kampung Penyengat dan satu lagi di Kampung Sungai Rawa. Semua di Kecamatan Sungai Apit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Siak Syafrizal kepada Riau Pos.
Hotspot yang jadi titik api sejumlah tujuh titik dimaksud, lanjut Syafrizal seluruhnya sudah dipadamkan. Hal ini dilakukan melalui sinergi bersama seluruh pihak yang turun berjibaku memadamkan titik-titik api yang terpantau.
Memang, diakuinya medan berat yang dilalui menjadi tantangan tersendiri. “Karena memang medan berat menembus titik api yang terpantau, seperti di Kampung Teluk Lanus,” sambungnya.
Melalui kerja cepat tim yang bergerak membawa peralatan pemadaman, lanjutnya sudah ada progres pemadaman dari permukaan tanah. Di mana mulai unsur TNI, Polri, Damkar perusahaan hingga anggota Damkar Kecamatan Sungai Apit, dan anggota Penghulu Kampung Teluk Lanus bersama masyarakat saat ini terus melakukan pendinginan.
‘’Alhamdulillah pantauan BMKG pukul 16.00 WIB, Siak sudah nihil,” sambungnya.
Anggota Damkar claster 2 Sungai Apit jelas Syafrizal, juga terus melakukan pemadaman di Kampung Penyengat. Disinggung luas lahan dan indikasi kebakaran menurut BPBD Siak belum diketahui.
“Luas lahan dan asal api dapat dapat dipastikan, karena tim fokus ke pemadaman,” katanya.
Kemudian langkah penanganan karhutla di lapangan yang juga dilakukan mulai dengan penggalian kantong air dan pembuatan sekat api agar kebakaran tidak meluas ke lokasi lain. Bahkan di Kampung Penyengat juga didukung dengan menggunakan alat berat warga.
“Sebanyak dua unit alat berat warga ikut secara swadaya membantu pemadaman api,” tambahnya.(izl)
(Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Siak Sriindrapura)