Lahan di Desa Labuhan Bilik Terbakar

Lingkungan | Selasa, 26 Februari 2019 - 12:02 WIB

Lahan di Desa Labuhan Bilik Terbakar
PADAMKAN API: Kapolsek Teluk Meranti Iptu Edy Haryanto bersama BPBD Pelalawan berhasil melakukan pemadaman api yang membakar lahan kosong di Dusun 1 Parit Untut Desa Labuhan Bilik, Kecamatan Teluk Meranti, Senin (25/2/2019) . (m amin amran/riau pos)

Pangkalankerinci (RIAUPOS.CO) -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak tiga titik hotspot (titik panas) kembali ditemukan di Pelalawan pada Senin (25/2). Dari jumlah hotspot tersebut, diketahui satu titik hotspot telah berubah menjadi firespot (titik api) dan membakar lahan seluas dua hektare di Dusun 1 Parit Untut, Desa Labuhan Bilik, Kecamatan Teluk Meranti.

Beruntung tim reaksi cepat (TRC) BPBD Pelalawan bersama tim satgas Karhutla Polsek Teluk Meranti dan Polres Pelalawan cepat melakukan upaya penanggulangan, sehingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut tidak menjadi meluas. 

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi kepada Riau Pos, Senin (25/2). Dikatakannya, bahwa ketiga titik hotspot yang terpantau satelit Terra Aqua tersebut, berada di Kecamatan Teluk Meranti. Yakni di Desa Sepekik, Desa Pulau Muda dan Desa Labuhan Bilik.

‘’Ya, ada sebanyak 3 titik hotspot ditemukan di Pelalawan pada Senin (25/2). Dan dari tiga titik hotspot tersebut, 1 titik telah berubah menjadi hotfire yang telah membakar lahan seluas dua hektare tepatnya di Dusun 1 Parit Untut, Desa Labuhan Bilik, Kecamatan Teluk Meranti.

Namun demikian, berkat kerja keras tim gabungan di lapangan, maka Alhamdulillah saat ini api yang membakar lahan kosong di desa tersebut sudah berhasil dipadamkan dan saat ini dalam proses pendinginan. Sedangkan saat ini, kita masih terus siaga dan waspada terhadap terjadinya Karhutla. Sehingga jika menemukan hotspot, maka kita langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan agar hotspot tersebut tidak berubah menjadi firespot,” ujarnya.

Disinggung terkait dampak karhutla yang terjadi, menurutnya belum memberikan dampak. Seperti munculnya kabut asap serta memburuknya kualitas udara.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook