MELIHAT PROGRAM SEKAT KANAL UNDP-REDD+HLHK (2-HABIS)

Parit yang Dulu Kering Mulai Terisi

Lingkungan | Rabu, 25 November 2015 - 10:52 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -  ”Kita yang harus menyesuaikan diri. Jangan alam yang kita paksa untuk menyesuaikan dengan kita,” tegas Dr Haris.

DI Bengkalis, ada empat desa yang menjadi percontohan pembangunan sekat kanal. Yakni Desa Tanjung Leban, Sepahat, Buruk Bakul dan Kelurahan Sei Pakning Dusun Kampung Jawa. Empat desa itu dipilih karena selalu memiliki titik api terbanyak setiap tahunnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di Tanjung Leban, kata sang kepala desa H Atim sudah dibangun sembilan sekat kanal yang pendanaannya ditanggung sepenuhnya oleh United Nation Development Program -Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (UNDP-REDD+) Kementerian LHK. Jumlah ini masih sangat kurang mengingat wilayah Tanjung Leban memiliki luas 2.000 hektare lebih. Menurut pakar gambut Universitas Riau Dr Haris Gunawan, satu sekat kanal mampu menjaga 5-10 hektare ekosistem rawa gambut.

“Jadi dengan melihat wilayah desa ini yang sedemikian luas maka pekerjaan untuk membangun sekat kanal masih sangat banyak,” sebutnya

Riau Pos yang bekesempatan melihat langsung lokasi pembangunan sekat kanal menyaksikan bahwa dulu kanal-kanal yang katanya kering dan sunyi, kini mulai bergemuruh terisi air. Gambut yang dulu kering kini basah dan bergoyang ketika diinjak.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook