PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Akhir Februari 2016 ini, Riau mulai memasuki musim kemarau. Curah hujanpun di Provinsi Riau mulai rendah, dan tingkat kerawanan kebakaran lahan dan hutan cukup tinggi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Riau Selasa (23/2/2016) merilis untuk Kota Pekanbaru, Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hulu, Pulau Rupat curah hujan rendah antara 20-50 mm. Sementara Kabupaten Indragiri Hilir curah hujan antara 50-75 mm.
Yang cukup rawan adalah sebagian kawasan pesisir timur Provinsi Riau seperti Dumai dan Bengkalis curah hujan rendah antara 0-20 mm. Maka akhir Februari 2016 kawasan pesisir timur rawan karlahut.
Kasi Analisa BMKG Pekanbaru Slamet B dalam rilisnya Selasa (23/2/2016), menyebutkan cuaca di wilayah Riau cerah hingga berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata terjadi di wilayah Riau selatan dan timur pada sore dan malam hari.
Hotspot atau titik panas Selasa (23/2/2016) di Riau terpantau ada dua titik panas, satu terdapat di Siak, dan satu lagi di Indragiri Hilir.
Angin secara umum dari arah Utara hingga Timur Laut dengan kecepatan 05 – 15 knots (09 – 27 km/jam). Temperatur maksimum 31.5 - 33.5 C, temperatur minimum 22.0 - 24.5 C, kelembaban maksimum 93 - 98 persen, kelembaban minimum 55 - 60 persen.
jarak pandang di Pekanbaru 5 km (udara kabur), Rengat 4 km (udara kabur), Dumai 6 km, Pelalawan 5 km (udara kabur).
Laporan : Aznil Fajri
Editor : Aznil Fajri