METROPOLIS

Warga Minta Angkot Nakal Ditindak

Lingkungan | Selasa, 23 Februari 2016 - 15:00 WIB

Warga Minta Angkot Nakal Ditindak
NAIK ANGKOT: Warga Kota Pekanbaru menaiki angkutan kota (angkot) saat berada di pusat kota Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Jumat (19/2/2016).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Cuaca panas terik siang itu, Kamis (18/2) lalu di pertigaan Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Paus menjadi semakin panas dikarenakan kemacetan. Klakson pengendara yang tidak sabar sahut bersahutan, menambah hiruk pikuk perkotaan. Di lokasi tersebut memang sering terjadi kemacetan. Itu dikarenakan ulah angkot yang berhenti menunggu penumpang sembarangan. 

Persoalan angkot memang seolah tidak ada habis-habisnya. Meski kerap menjadi sorotan, pemerintah seolah lamban dan mendiami angkot yang tidak beraturan. Tidak hanya ngetem sembarangan, angkot yang dikemudikan sopir muda rata-rata sering ugal-ugalan. Akibatnya kecelakaan sering terjadi dikarenakan ulah sopir angkot yang seenak perutnya mengemudikan kendaraan.

“Hal tersebut memerlukan tindakan tegas pemerintah,” kata Dedi (32) salah seorang tukang ojek yang kerap gondok dengan ulah angkot nakal. Ia sempat bercerita, bagaimana ia terjatuh dari sepeda motor karena sebuah angkot berhenti mendadak. Dikatakannya kejadian tersebut terjadi sekitar 2 bulan yang lalu. Yang mana pada saat itu, seperti biasa ia membawa seorang penumpang perempuan dari arah Jalan Sudirman masuk ke Jalan Tuanku Tambusai.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dipertengahan Jalan Tuanku Tambusai ia didahului oleh sebuah angkot. Namun tiba-tiba angkot tersebut berhenti mendadak. 
Akibatnya Dedi terkejut dan membelokan stang motornya ke kanan. Namun, bagian kiri sepeda motornya masih mengenai angkot. Alhasil Dedi dan penumpangnya terjatuh.

“Saya waktu itu lecet-lecet. Penumpang saya juga lecet-lecet. Angkotnya langsung kabur. Saya lihat penumpang saya juga tidak apa-apa akhirnya saya pergi saja,” ujarnya saat ditemui Riau Pos di pertigaan Jalan Paus, Kamis  (18/2)

Sementara itu, pengamat sekaligus peneliti pembangunan perkotaan, Saiman Pakpahan kepada Riau Pos menyebutkan, persoalan angkot yang ugal-ugalan seharusnya mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Yang mana hal tersebut termasuk ke dalam domain publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Menurutnya, jika masyarakat sudah merasa resah dengan keberadaan angkot maka pemerintah harus berani mengintervensi angkot tersebut. “Pilihannya hanya dua. Pertama tertibkan. Kedua sediakan transportasi massal yang baik,”ujarnya. Di sini, kata Saiman, tidak satupun masyarakat yang bisa masuk untuk menjadi penertib angkot. Maka dari itu pemerintah harus melakukan kajian evaluasi secara berkala.(n) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook