23 KK Harus Mengungsi

Lingkungan | Kamis, 22 November 2018 - 11:00 WIB

23 KK Harus Mengungsi
AIR BERSIH: Warga mengambil air bersih dari masjid untuk keperluan sehari-hari setelah air sumur warga kotor akibat banjir yang menggenangi Perumahan Witayu, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Rabu (21/11/2018). EVAN GUNANZAR/RIAU POS

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) Dua hari pascabanjir yang melanda masyarakat di Jalan Nelayan ujung dan Perumahan Witayu Kecamatan Rumbai, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial (Dissos) mulai membangun tenda pengungsian sementara dan juga dapur umum, Rabu (21/11) sore.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dissos Pekanbaru Langgeng Widodo mengatakan, dari hasil peninjauan dan assessment di lapangan yang dilakukan pihaknya, khusus untuk pengungsi di Jalan Nelayan ujung terdapat sebanyak tiga kepala keluarga (KK). Sedangkan di Perumahan Witayu terdapat 10 KK dan di kawasan Teluk Leok 10 KK. Total, sudah ada 23 KK yang harus mengungsi karena banjir.

“Pada tiga lokasi tersebut didirikan tenda keluarga dan juga dapur umum. Sekaligus juga diberikan bahan makanan,” jelasnya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebenarnya, lanjut Langgeng, khusus untuk di Perumahan Witayu, pihaknya pada awalnya akan mendirikan tenda pleton atau satu tenda yang dapat menampung banyak pengungsi. Namun masyarakat di sana meminta didirikan tenda keluarga yang bisa dibangun dekat dengan rumah.

“Kalau membangun tenda pleton lokasinya harus besar sehingga jauh dari rumah warga yang mengungsi. Warga tidak mau itu, dan lebih memilih tenda keluarga saja karena bisa dibangun dekat rumah. Salah satu alasannya yakni agar mereka bisa dekat mengecek rumahnya setiap saat,” ujarnya.

Selain mendirikan tenda dan juga dapur umum, pihak Dinsos juga menyiagakan personel yang setiap saat dapat membantu masyarakat. Termasuk personel dari Tagana setiap kecamatan yang telah dibentuk. Termasuk melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat.

“Kordinasi kami juga sampai pada dampak banjir nantinya seperti kesehatan masyarakat, karena yang lebih memiliki wewenang terkait warganya tersebut adalah pihak kecamatan setempat,” sebutnya.

Terkait hingga kapan pihaknya akan mendirikan tenda dan dapur umum di lokasi yang terdampak banjir tersebut, Langgeng mengatakan bahwa pihaknya akan melihat situasi terlebih dahulu. Jika dinilai nanti banjir sudah surut dan memungkinkan masyarakat untuk bisa kembali ke rumahnya masing-masing, maka pihaknya akan membongkar tenda yang ada.

“Karena masyarakat juga pastinya ingin segera kembali ke rumahnya, setelah banjir juga perlu bersih-bersih rumah. Untuk itu kapan pembongkaran tenda akan melihat situasi yang ada, bisa seminggu atau lebih, tergantung situasi,” jelasnya.

Warga Enggan Pindah

Meski langganan banjir, warga di Perumahan Witayu, Kecamatan Rumbai enggan pindah ke daerah yang bebas banjir. Pasalnya, mereka sudah membeli rumah tersebut dan untuk membeli rumah baru lagi mereka tidak sanggup. Kecuali ada ganti rugi dari pemerintah.

Saat banjir seperti saat ini, biasanya warga memilih mengungsi ke rumah saudara, rumah kosong yang tidak terkena banjir, atau ke tenda pengungsian sementara. Selain itu, mereka juga membuat tempat yang lebih tinggi di dalam rumah sebagai antisipasi bila terjadi banjir. Tempat tinggi ini dijadikan lokasi meletakkan barang-barang rumah yang tidak bisa terkena air.

Nita (38), warga sekitar mengatakan, sudah banyak warga yang mengungsi karena banjir.

 “Sudah banyak yang mengungsi. Sebagian warga mencari rumah kosong sebagian lainnya ada yang bertahan,” katanya.

Ia menegaskannya, mereka tetap akan bertahan di perumahan tersebut sebelum adanya solusi dari pemerintah. Pasalnya, mereka sudah membeli tanah yang telah disediakan pemerintah.

Hal senada juga disampaikan Yenita, warga setempat. “Kondisi air masih seperti sebelumnya, kami berharap dengan kondisi seperti ini pemerintah dapat mencari solusi,” katanya.

Ia menyebutkan, saat ini baru ada satu unit perahu bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada warga.(sol/man/yls)

(Laporan TIM RIAU POS, Rumbai )









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook