PEKANBARU(RIAUPOS.CO) -- KABUT asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru sejak beberapa pekan lalu, tidak menyurutkan semangat pemuda dan remaja yang ada di RT02/RW08 Kelurahan Umban Sari. Sejak pagi (Sabtu, 17/8) puluhan remaja dan pemuda serta orang tua sudah mengenakan pakaian adat mengikuti karnaval keliling kampung.
Kendati Kelurahan Umban Sari berada agak jauh dari keramaian kota, namun suasana peringan HUT ke-74 RI sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak. Karena setelah peringatan detik-detik proklamasi yang ditandai dengan pengibaran bendera merah putih langsung digelar berbagai perlombaan rakyat, yakni permainan tradisonal.
Semangat peringatan HUT RI sudah mulai dirasakan pada pekan kedua, sepekan menjelang puncah HUT RI 17 Agustus. Sejumlah jalan dan gang-gang masuk ke pemukiman warga dihiasi dengan berbagai pernak-ernik merah putih. Bahkan gapura terpasang kokoh disetiap jalan dan gang yang masuk.
Seperti di Jalan Geso 2, Jalan Geso 3, Geso 4 atau sepanjang jalan Umban Sari Atas semuanya ada gapura yang menghiasai jalan masuk ke pemukiman warga. Tulisan Dirgahayu 17 Agustus 1945-2019 dihiasi seragam dengan warna yang dominan merah-putih.
Menjelang peringatan detik-detik proklamasi, di lapangan lingkungan pos ronda RT 02 RW 08, Jalan Padar Karya yang hanya berukuran 15x15 meter, dipadati warga yang antusiasi mengikuti proses peringatan HUT RI.
Ketua RT02, M Toat Nasution SE, mengenakan setelan jas abu-abu lengkap dengan dasi panjang menaiki mimbar upacara. Karena ia dinobatkan oleh warga sebagai inspektur upcara. Tidak perlu waktu lama proses peringatan detik-detik proklamasi, ketika bunyi serinai berbunyi, langsung diawali dengan pembacaan naskah proklamasi oleh Mahzum Hafas.
Suasananya hening, menjelang pengibaran bendera merah putih yang dibawakan oleh pemuda setempat yakni sebagai penggerek bendera, Vivi, Uci dan Vahrion. Sedangkan pembacaan teks pembukaan UUD 45, Ermansyah dan sampai acara berakhir dan warga membubarkan diri dengan tertib.
‘’Kita ingin sama-sama mengenang jasa pahlawan kemerdekaan, biasanya peringatan detik-detik proklamasi dilakukan di perkantoran pemerintahan dan melihat prosesinya melalui layar televise, tahun ini kami ingin merasakan langsung prosesnya,’’ ujar M Toat Nasuition, usai menjadi inspektur upacara.
Ia mengaku, tahun ini kegiatan peringatan HUT RI berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan tahun ini digelar karnaval dengan menggunakan pakai adat. Seluruh peserta menapaki jalan kampung, sehingga warga yang tidak menyaksikan langsung prosesi pengibaran bendera.(ksm)