TENAYAN RAYA (RIAUPOS.CO) – Rumah yang menjadi tempat tinggal Ronal dan keluarganya roboh, beberapa waktu lalu. Sebelum roboh, rumah yang berada di Jalan Jaya Bakti Simpang Jengkol, Kelurahan Sialang Sakti, Kecamatan Tenayan Raya itu retak-retak di semua sudut.
Kini, ahad (18/11), rumah Ronal hanya tinggal puing-puing. Dua rumah yang merupakan tetangga Ronal kondisinya rusak parah. Tanah yang menjadi pijakan rumah retak.
Dinding rumah pun ikut retak. Bahkan, jalan di sekitar lokasi yang berupa tanah kuning turun menciptakan retakan di mana-mana.
Kepada Riau Pos, kemarin, Ronal mengatakan,rumahnya roboh dan dua rumah rusak akibat dampak pengerjaan pembangunan perumahan oleh pihak pengembang. Di mana rumah Ronal berada di bagian atas tanah berbukit itu. Sedang perumahan berada di bagian bawah, tak jauh dari rumah Ronal.
”Ada proyek perumahan. Saya sudah ingatkan sama pihak pengembang perumahan. Namun tidak diindahkan. Kami tidak berani lagi tinggal di dalam rumah saat retak-retak. Akhirnya kami menumpang dan rumah kami itu roboh tak bersisa,” ujar Ronal.
Padahal, rumah yang ditempati Ronal baru direnovasi melalui dana bantuan pemerintah empat tahun lalu. Dan kini ia tidak punya rumah lagi.
Dijelaskan Ronal, proyek pembangunan perumahan itu sudah berlangsung cukup lama.
Awalnya belum ada pengerjaan penggalian tanah. ‘’Baru setahun terakhir pengembang meluaskan area pembangunan perumahan. Mereka melakukan penggalian tanah untuk melebarkan tanah sehingga dapat membangun beberapa unit rumah lagi,’’ katanya.
Tanah yang digali atau diratakan itu berbatasan dengan tanah milik keluarga Ronal.
Rumah keluarga Ronal yang posisinya berada di tanah yang lebih tinggi mulai mengalami keretakan. Semula hanya retak sedikit. Keluarga Ronal pun meminta pihak pengembang untuk menghentikan penggalian. Namun tidak diindahkan. Proses penggalian terus dilakukan. Akibatnya tanah yang digali mulai retak dan menyebabkan bangunan rumah di atasnya ikut retak.
Disebutkannya, dua pekan terakhir retak pada bangunan rumah Ronal dan sekitarnya semakin parah. Ronal pun memutuskan untuk tidak menempati rumah itu demi keselamatan keluarganya. Hingga kemudian bangunan rumah itu pun akhirnya roboh.
“Pengembang perumahan lebih dari setahun,” tambahnya.
Tidak hanya rumah Ronal yang rubuh. Namun ada dua rumah lagi yang diduga terdampak dari proyek perumahan. Kedua rumah itu juga masih keluarga Ronal. Dua rumah itu juga sudah retak. Selain itu akses jalannya juga ikut retak.
Mereka mengaku sudah meminta pertanggungjawaban terhadap pihak pengembang perumahan. Namun sampai sekarang masih belum ada kepastian terkait tanggung jawab itu. Ronal mengatakan telah meminta pihak pengembang agar mengganti kerusakan dan minta rumahnya dibangunkan kembali.
“Saat ini kami sekeluarga tinggal di perumahan developer itu. Kami minta ganti, tetapi masih belum terealisasi,” kata Rusdi, keluarga Ronal yang lain.
Sementara Ketua LPM Sialang Sakti Adri mengatakan, pihaknya sudah memediasi warga yang rumahnya rubuh dengan pihak kelurahan dan pengembang. Namun soal hasil kesepakatan kedua belah pihak, ia mengaku belum mengetahui secara pasti.
“Kabarnya mereka minta ganti. Tetapi kelanjutannya, saya tidak tahu seperti apa,” kata Adri kepada Riau Pos.
Sementara Kasubag Umum Dinas Perkim Kota Pekanbaru Duangga saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bantuan apa yang diterima masyarakat yang rumahnya roboh tersebut. Namun ia memberikan solusi jika keluarga yang rumahnya roboh itu boleh mengusulkan ke Perkim melalui kelurahan. Namun begitu, ia berjanji pihak Perkim akan meninjau lokasi tersebut segera.(ilo)