BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Banjir di Desa Sungai Tarap, Kecamatan Kampa sudah berakhir. Air sudah surut. Tapi masalah baru muncul. Turap yang dibangun di tepian Sungai Kampar sepanjang sekitar 180 meter di Dusun Tanjung Alai Hilir malah amblas. Hal ini baru diketahui warga pada Senin (17/12) ketika air sungai sudah jauh surut ke bawah. Amblasnya beton yang jadi turap inipun jadi tonton warga sekitar.
Camat Kampa Kholis Febriyasmi memperkirakan amblasnya turap tersebut disebabkan tingginya curah hujan. Meluapnya air Sungai Kampar yang menenggelamkan turap tersebut juga jadi penyebab. Pasalnya, kontur tanah di tempat turap itu dibangun saat ini sudah terlihat sangat lembek. Atas kondisi tersebut, warga dilarang mendekati kawasan yang rawan roboh tersebut.
‘’Yang amblas ini panjangnya sekitar 180 meter. Jalan di sekitar turap juga banyak yang longsor. Kami mengimbau agar masyarakat sekitar waspada dan menjauhi kawasan tepian sungai di Tanung Alai Hilir, terutama di kawasan yang amblas,’’ sebut Camat.
Atas kejadian tersebut Kholis mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Kampar melalui Dinas PUPR dan BPBD Kampar. Hal ini menurutnya harus dilaporkan karena jalan yang biasa dilewati dan rumah warga tidak begitu jauh dari turap yang amblas tersebut. Kepala Dinas PUPR Kampar Afdal dan juga Dandim 0313/KPR Aidil Amin juga ikut turun ke lokasi turap amblas.(end)