PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mendatangi warga yang rumahnya terendam banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar pada Senin (17/12). Dia juga menyerahkan bantuan kepada warga korban banjir.
Dalam peninjauannya, gubernur didampingi Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Kepala Dinas Sosial Riau Dahrius Husein, dan Kepala Dinas Kesehatan Mimi Yuliani Nazir. Hadir juga dalam kesempatan itu Sekda Kabupaten Kampar Yusri.
Rombongan menaiki perahu karet mendatangi pemukiman warga yang sudah terendam banjir yang diakibatkan luapan air Sungai Kampar ini, ketinggiannya mencapai dua meter. Ada yang setinggi lutut orang dewasa. Ada warga yang bertahan, ada yang mengungsi.
Wan Thamrin terlihat prihatin dengan kondisi warga yang setiap tahun terkena musibah ini. Tak ada solusi agar banjir tersebut tak lagi merendam pemukiman warga. Dia hanya bisa berdoa agar banjir bisa segera surut. Wan Thamrin pun meminta warga bersabar.
‘’Mudah-mudahan bencana ini segera berlalu. Saya juga sudah sampaikan kondisi banjir ini ke presiden saat melakukan kunjungan ke Riau kemarin. Beliau meminta kita segera turun melihat dan menyerahkan bantuan kepada korban banjir,” kata Wan Thamrin.
Dia menyebut, banjir ini adalah kejadian yang alamiah. Sehingga tak ada solusi untuk menghindarinya. “Untuk menghilangkan banjir itu tak bisa. Karena ini memang rutin, banjir ini alam. Bagaimana pula kita mau menampung air hujan,” kata Wan Thamrin.
Wan Thamrin mengatakan, mengurangi terjadinya banjir di daerah, pembangunan tanggul perlu dilakukan di bantaran sungai. Namun semuanya perlu ada perencanaan matang.
‘’Buat tanggul itu kan perlu perencanaan, di mana-mana saja tanggul akan dibangun. Kemudian pemanfaatannya juga perlu dikoordinasikan dan disinergikan antara pemerintah kabupaten dan provinsi. Jika perlu kita minta bantuan ke pusat,” ujarnya.
Wan Thamrin menyatakan, banjir yang dihadapi Riau ini tidak terlalu mengkhawatirkan masyarakat jika dibandingkan dengan bencana di daerah lain. Artinya korban banjir masih bisa ditangani dengan bersama-sama.
‘’Insya Allah kita di Riau tak ada bencana yang mengancam. Kita tidak ada tsunami dan gunung meletus maupun gempa. Palingan kita hanya terasa getaran gempanya saja,” ujarnya.
Di samping itu, kata mantan Bupati Rokan Hilir ini, pihaknya bersama kabupaten/kota siap siaga melakukan penanganan korban banjir. “Insya Allah kalau ada apa-apa kita siap bantu. Apalagi Kampar tidak jauh dari Pekanbaru. Tadi juga sudah diserahkan bantuan beras dan peralatan, dan kita juga tidak tinggal diam untuk membantu korban banjir,” jelasnya.
Sementara, Sekdakab Kampar Yusri mengatakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah Kampar disebabkan curah hujan di Sumatera Barat cukup tinggi. Sehingga PLTA Koto Panjang membuka pintu pelimpah waduk hingga 150 cm. Tapi pada Senin siang, semua pintu pelimpah sudah ditutup.
“Banjir besar yang melanda wilayah Kampar kemarin posisi buka pintu pelimpahan PLTA setinggi 120 cm. Sekarang sudah ditutup semua,” kata Yusri.(dal)