RENGAT (RIAUPOS.CO) -Dua sekolah di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terpaksa menunda pelaksanaan penilaian akhir semester (PAS) I tahun pelajaran (TP) 2018/2019. Hal ini disebabkan oleh kondisi banjir akibat luapan Sungai Indragiri masuk ke ruangan belajar hingga mencapai satu meter.
Bahkan belasan sekolah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri sejak beberapa hari lalu ikut terendam. Hanya saja, pelaksanaan PAS I dibelasan sekolah tersebut dapat berjalan lancar.
Di antara dua sekolah yang ditunda pelaksanaan PAS itu yakni SDN 012 Tanjung Baru dan SDN 002 Peranap, Kecamatan Peranap. Kemudian sekolah yang ikut terendam itu berada di Kecamatan Batang Peranap, Kecamatan Kelayang, Kecamatan Sungai Lala, Kecamatan Rengat Barat dan Kecamatan Rengat.
Sekolah yang banyak terendam berada di Kecamatan Pasir Penyu di antaranya SDN 019 Kampung Jawa, SDN 015 Pasir Keranji, SDN 009 Petalongan, SMPN 4 Pasir Penyu.
“Di empat sekolah tersebut, pelaksanaan PAS sudah tuntas dilaksanakan dan dapat berjalan lancar,” ujar Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kecamatan H Umar Dulis MPd, Selasa (11/12) pagi.
Sementara Korwil Disdikbud Kecamatan Peranap Putra Indra mengatakan bahwa pelaksanaan PAS di dua sekolah dalam wilayahnya terpaksa harus diundur akibat banjir. “Pelaksanaan ujian semester ganjil baru akan dilaksanakan ketika banjir sudah surut,” kata Putra Indra singkat.
Lain lagi di Kecamatan Rengat Barat, murid SDN 006 Redang tetap melaksanakan PAS I. Di mana sekolah tersebut juga ikut terendam sejak beberapa hari lalu. “Anak-anak ujian di dalam musala dan gedung PAUD. Karena anak PAUD diliburkan,” sebut Korwil Disdikbud Kecamatan Rengat Barat Sahrudin SPd.
Namun, lain halnya bagi 174 orang siswa SMPN 5 Rengat pada Senin (10/12) tetap melaksanakan PAS I di ruangan yang terendam banjir dengan ke dalaman air mencapai 25 sentimeter. Bahkan, pada Senin itu pelaksanaan PAS I dilaksanakan hingga petang untuk mengerjakan ujian empat mata pelajaran. Hal itu dilakukan akibat khawatir terjadi banjir lebih dalam lagi.
Hanya saja, pada Selasa (11/12) pelajar tetap diminta hadir untuk mengikuti class meeting yang diisi dengan lomba menangkap itik. “Mulai Rabu (12/12) pelajar diliburkan hingga banjir surut. Namun, guru tetap hadir ke sekolah mengisi absen yang dititipkan di rumah warga,” ujar Kepala SMPN 5 Rengat Nur Hayati SS MSi.
Banjir kali ini sambungnya, merupakan banjir yang kedua merendam sekolah yang berada di seberang Kota Rengat. Bahkan pada banjir pertama, pembersihan sekolah ikut dibantu sejumlah personel dari Kodim 0302 Inhu.
Di tempat terpisah Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) R Agus Widodo mengatakan bahwa, ketinggian debit air Sungai Indragiri di lokasi pengukuran persis bersebelahan dengan Jembatan Trio Amanah Rengat, mencapai 6,58 meter. Kondisi ini naik sekitar 2 sentimeter dari hari sebelumnya. “Belum ada warga yang mengungsi dan tim KPBD terus melakukan pemantauan,” ucap R Agus Widodo.(mng)
(Laporan KASMEDI, Rengat).