Polisi Lakukan Pendinginan di Lokasi Kebakaran

Lingkungan | Senin, 12 Agustus 2019 - 10:14 WIB

Polisi Lakukan Pendinginan  di Lokasi Kebakaran
PENDINGINAN: Personel Polsek Payung Sekaki melakukan pendinginan di lokasi kebakaran lahan di Kelurahan Labuh Baru, Ahad (11/8/2019).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kabut asap yang mengepung Kota Pekanbaru seolah tiada henti. Masyarakat pun mulai mengenakan masker guna mengantisipasi penyakit yang bakal menyerang. Sementara pemadaman dan pendinginan terus dilakukan petugas.

Beberapa wilayah kecamatan seperti Payung Sekaki, Tampan dan Rumbai pun menjadi perhatian khusus dikarenakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sering terjadi di wilayah tersebut. Kasat Binmas Polresta Pekanbaru Kompol Sumarno pun melakukan penyuluhan dan membantu pendinginan di wilayah yang rawan karhutla.


Menurutnya, wilayah yang sudah didatangi di Kelurahan Tirta Siak, Air Hitam, Labuh Baru dan Palas. “Selain membantu pendinginan pun melakukan penyuluhan kepada warga tentang pencegahan kerhutla,” ucapnya.

Menurutnya, warga yang tinggal di sekitar rawan karhutla ataupun yang dari luar agar tidak membuang puntung rokok secara sembarangan.  

Tak hanya itu, bagi yang membakar sampah pun dipastikan api benar-benar padam. Kemudian, jangan meninggalkan sebelum api mati. Itu dikhawatirkan api akan melompat sehingga bisa menimbulkan kebakaran.

Hasil yang dicapai, kiranya masyarakat selalu dalam keadaan udara yang bersih, bebas dari polusi udara dan keadaan kondusif, serta terhindar sakit nafas atau ISPA.

Sementara dalam upaya pendinginan Polsek Payung Sekaki, turut serta membantu Manggala Agni.  Menurut Kapolsek Payung Sekaki AKP Hidayat Perdana melalui Kanit Reskrim Ipda M Aprino Tamara, sejak Rabu pekan lalu jajaran Polsek Payung Sekaki sering melakukan pendinginan di titik-titik api yang berada di tempatnya bekerja.

“Lahan yang dilakukan pendinginan berbeda-beda tempat. Sebenarnya api tidak muncul hanya asap saja. Meski demikian tetap harus tetap didinginkan,” sebutnya. Sebab, jika tidak didinginkan dikhawatirkan api kembali menyala.(*3)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook