(RIAUPOS.CO) - PERKEMBANGAN dan inovasi dalam pengembangan tanaman ramah lingkungan terus bermunculan. Salah satu inovasi baru adalah pengembangan buidaya jamur tiram dengan media serbuk kayu. Budidaya jamur tiram seringkali mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun gampang, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, kebersihan, serta konsistensi selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa dipenuhi dengan baik maka hasilnya pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan. Oleh karena itu, harus ada pengetahuan khusus terhadap budidaya tersebut.
Seperti untuk spesies jamur tiram putih dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur ini memiliki miselium. Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat perlu diperhatikan, agar nantinya benar-benar memahami sehingga lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.
‘’Untuk sementara, hasil dari budidaya jamur tiram ini sendiri baru hanya untuk kami pamerkan saja. Mungkin ke depannya baru menjadi sumber pemasukan bagi kami,” ujar Mahasiswa FKIP Universitas Riau Mutia saat ditemui sahabat for us Riau Pos, baru-baru ini.
Ia menerangkan, pada kehidupan alaminya, jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh berkembang di bawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Hal ini penting untuk jadi patokan dalam melakukan budidaya jamur tiram dan perlu diingat, Jamur Pleurotus ini tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak .
Jamur tiram dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik. Pertumbuhan jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui mengenai kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya sebelum kita melakukan budidaya jamur tiram. Mahasiswa biologi fakultas keguruan ilmu pendidikan Unri, merupakan salah satu dari sekian banyak yang berhasil melakukan pembudidayaan jamur tiram putih ini.
‘’Jamur tiram adalah salah satu jamur yang sangat laku di pasaran saat ini sebagai salah satu bahan makanan. Namun jamur tersebut sangatlah sulit untuk ditemukan di alam saat ini dan kemunculannya pun hanya sedikit. Makanya kita coba melakukan inovasi untuk pengembangannya,’’ terangnya lagi.
Jamur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, protein nabati yang tidak mengandung kolesterol dapat digunakan sebagai obat pencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan serangan jantung. Serta dapat mencegah penyakit diabetes dan mengurangi berat badan atau obesitas. Kandungan asam folat yang tinggi dapat menyembuhkan penyakit anemia dan obat anti tumor, juga dapat digunakan untuk mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan pengobatan kekurangan zat besi.(kazain-sf/rio)