BALAI TNBT TANAM 30.800 BIBIT PULIHKAN LINGKUNGAN

Tersebab Kawasan Dirambah dan Kayu Dijarah

Lingkungan | Minggu, 04 Juni 2023 - 09:55 WIB

Tersebab Kawasan Dirambah dan Kayu Dijarah
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh Fifin Arfiana Jogasara SHut MSi (lima kiri) dan Kapolsek Batang Cenaku Iptu Adam Efendi SE foto bersama dengan stakeholder pada acara penanaman pohon kehidupan di TNBT, baru-baru ini. (BALAI TNBT UNTUK RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


RIAUPOS.CO - Hingga saat ini keberadaan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) terus saja digerogoti kelestariannya. Sementara keberadaan TNBT telah ditetapkan sebagai kawasan taman nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 539/KPTS-II/1995.

Di mana, di TNBT ini memiliki luas mencapai 143.143 hektare. Kemudian secara ekologi, TNBT merupakan kawasan yang memiliki tipe ekosistem hutan tropis dataran rendah. Sehingga mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi dan hampir seluruh spesies flora dan fauna di Pulau Sumatera, terdapat di kawasan taman nasional ini.


Tidak itu saja, TNBT merupakan tempat terakhir bagi spesies terancam seperti Orangutan Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah Sumatra, Badak Sumatera, Tapir Asia, Beruang Madu dan berbagai spesies burung yang terancam. TNBT juga merupakan tempat tinggal bagi Orang Rimba dan Orang Talang Mamak.

Keberadaan dan posisi TNBT terletak di lintas provinsi dan kabupaten, yaitu di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau. Kemudian juga berada di Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Provinsi Jambi.

Pengrusakan terhadap ekosistem di areal TNBT, mulai dari penjarahan kayu hingga pembukaan atau perambahan lahan. Semua itu dilakukan oleh warga hingga kelompok masyarakat yang tidak bertanggungjawab. Sehingga secara sadar atau tidak sadar, kelestarian hutan TNBT terus saja terjadi.

Sehingga dengan kondisi itu, pihak Balai TNBT terus berupaya menjadikan kawasan tersebut kembali menjadi lestari. Seperti baru-baru ini, pihak Balai TNBT sudah memulai untuk penanaman pohon dengan target sebanyak 30.800 batang bibit.

“Kegiatan penanaman awal sudah kami lakukan sejak tanggal 10  Mei 2023 kemarin. Di mana, penanaman itu dalam waktu 20 hari ke depan sudah tuntas dan dana kegiatan ini bersumber dari APBN,” ujar Kepala Balai TNBT, Fifin Arfiana Jogasara SHut MSi, Jumat (2/6).

Luas areal yang dilakukan penanaman itu 77 hektare di atas bekas perambahan. Di mana, areal tersebut berada di wilayah kerja Resort Lahai Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) 2 Belilas Balai TNBT di Dusun Alim II, Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu, Provinsi Riau.

Jenis pohon yang ditanam itu merupakan tanaman kehidupan seperti durian, petai, dulu, jengkol, cempedak dan meranti. “Penanaman perdana itu bersama-sama stakeholder terkait, mulai dari TNI, Kepolisian perwakilan masyarakat hingga Non Governmental Organization (NGO),” ungkapnya.

Dikatakan Fifin, penanaman bibit pohon ini dilakukan dalam rangka pengayaan tanaman dan pemulihan ekosistem. Sehingga melalui penanaman yang dilakukan di kawasan zona rehabilitasi kawasan TNBT kembali pulih seperti sedia kala.

Ke depannya, lokasi penanaman yang dilakukan tetap akan dilakukan pemantauan dan evaluasi. “Penanaman bibit tanaman ini, dilakukan pada areal yang telah ditentukan dan arealnya telah kami bagi dalam 8 blok tanam,” tambahnya.

Fifin juga menerangkan, pascapenanaman bibit tanaman, Balai TNBT selain akan melaksanakan kegiatan monitoring, juga akan dilakukan pengamanan pada areal pemulihan ekosistem tersebut. Sebab, jika dibiarkan, bisa saja tanaman yang ditanam tidak tumbuh atau kembali dirambah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu harapnya, kegiatan monitoring ini akan kontinyu lakukan untuk memastikan keberhasilan tumbuh tanaman sesuai target, hendaknya juga dilakukan dipantau oleh para stakeholder. Hal ini bersamaan dengan komitmen bersama saat dilakukan pencanangan pada awal penanaman.

Saat pelaksanaan awal penanaman bibit pohon turut hadir Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) 2 Belilas Balai TNBT, Ibram Eddy Candra; Camat Batang Cenaku, Dudi Sumbari; Kapolsek Batang Cenaku, Iptu Adam Efendi SE; Danramil Seberida yang diwakili Babinsa Alim,  Bhabinkamtibmas.

Kemudian juga ada dari Perwakilan Kantor Pemangku Hutan (KPH) Indragiri Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau; Kades Alim, Edi Purnama; Perwakilan Organisasi Frankfurt Zoological Society (FZS); dan Perwakilan masyarakat Desa Alim; Petugas Polhut; pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNBT; dan penyuluh Balai TNBT.

Untuk pengawasan terhadap terjadinya perambahan dan penjarahan kayu, sebut Fifin, terus akan dilakukan. Karena tindakan berupa perambahan kawasan hingga penjarahan kayu, merupakan tindakan pidana. Bahkan, sudah banyak pelaku yang sudah berhasil dijebloskan untuk menjalani sanksi atas perbuatannya.

Lebih jauh disampaikannya, melalui kegiatan yang ada sebagai upaya untuk menyelamatkan flora jenis langka yang dapat dijumpai yaitu bunga raflesia atau cendawan muka rimau (Rafflesia hasseltii), pulai (Alstonia scholaris), jernang atau biasa disebut sebagai palem darah naga (Daemonorops draco), getah merah (Palaguyum sopi), dan juga palem darah naga atau jelutung (Dyera cosculata).

Karena taman nasional memiliki fungsi utama untuk konservasi atau pengawetan alam. Bahkan, di berbagai negara memiliki fungsi yang berbeda-beda pula tetapi taman nasional di Indonesia salah satunya diatur dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati.

TNBT merupakan salah satu hutan tropis yang ada di Indonesia. Dimana dalam hutan tersebut banyak terdapat pohon hijau yang rimbun dan lebat. Peran hutan antara lain sebagai tempat cadangan air hingga sebagai paru-paru dunia.

“Mari selamatkan paru-paru dunia dengan menutupi areal perambahan dengan menanam pohon kehidupan di kawasan TNBT dalam pemulihan ekosistem. Bersamaan dengan itu tetap memberi pemahaman kepada masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam TNBT,” ajak Fifin.(gus)

Laporan Kasmedi, Rengat

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook