LANGGAM (RIAUPOS.CO) - Meski menjadi kecamatan yang memiliki skala prioritas pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, namun pembangunan infrastruktur di Kecamatan Langgam masih dirasakan belum maksimal.
Pasalnya, sejak dua bulan terakhir, akses jalan darat penghubung desa tersebut terputus akibat dilanda banjir yang tak kunjung surut hingga saat ini. Kondisi itu tentunya sangat dikeluhkan warga, karena mengganggu aktivitas mereka. Tidak hanya itu, warga Desa Tambak juga harus kembali berjuang melawan maut melintasi jembatan tua yang telah lapuk, namun tak kunjung dilakukan perbaikan oleh instansi terkait.
“Meski banjir yang merendam akses jalan darat di Desa Tambak ini tidak terlalu tinggi, yakni 50 sentimeter atau sepinggang orang dewasa, namun tentunya kondisi ini sangat dikeluhkan warga karena mengganggu aktivitas mereka. Khususnya bagi para pelajar yang harus berjuang menerobos jalan banjir tersebut untuk menuju ke sekolah dengan berjalan kaki,” terang Kepala Desa Tambak Nerwan, Ahad (3/3) melalui selulernya.
Kemudian, sambung Kades Tambak ini, setelah puas menerobos jalan yang digenangi air, maka warga kembali harus berjuang melawan maut melintasi jembatan kayu yang sudah lapuk. Di jembatan ini, warga yang melintas harus ekstra berhati-hati jika tidak ingin celaka jatuh ke dalam sungai Tambak dengan kedalaman 8 meter ini.
“ Jadi, kita wajib berhati-hati melintas di jembatan tua yang telah lapuk dan licin ini. Dan perjuangan melawan maut ini, harus dilakoni oleh ribuan warga Desa Tambak setiap harinya. Pasalnya, akses jalan yang direndam banjir serta jembatan tua yang telah lapuk ini, merupakan satu-satunya akses penghubung menuju Desa Bakung serta Kelurahan Langgam,” paparnya.
Diungkapkan Nerwan, bahwa pihaknya telah berkali-kali mengusulkan pembangunan akses jalan bebas banjir serta perbaikan jembatan lapuk ini kepada Pemkab Pelalawan, khususnya melalui Bupati Pelalawan HM Harris dan Dinas Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pelalawan. Namun, hingga saat ini, pembangunan jalan serta perbaikan jembatan tersebut tak kunjung direalisasikan.
Hanya saja, Bupati Pelalawan HM Harris serta Kepala Dinas PUPR Hasan Tua Tanjung, masih belum memberikan respon setelah dihubungi melalui selulernya di nomor 085272355xxx dan 082284398xxx yang dalam keadaan tidak aktif. Hingga berita ini dirilis, baik Bupati Pelalawan dan Kepala Dinas PUPR juga masih belum memberikan jawaban terkait keluhan warga desa Tambak tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Pelalawan Ir M Syahrul Syarif MSi mengatakan, pembangunan Jembatan Tambak-Sotol telah diusulkan pihaknya kepada Pemprov Riau pada akhir 2018 lalu. Direncanakan dibangun secara permanen menelan anggaran Rp14 miliar.(amn)