PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti, Provinsi Riau telah ditetapkan sebagai kawasan Siaga Darurat kebakaran lahan dan hutan (karlahut) sejak Februari 2016.
Hal ini ditegaskan Komandan Korem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi MSi (Han) yang juga Dan Satgas Karlahut Provinsi Riau kepada pers usai acara serahterima jabatan Dandim 0314/Inhil dari Letkol Inf Jarot Suprihanto kepada Letkol Inf J Hadiyanto dan Dandim 0320/Dumai dari Letkol Kav Afkar Mulya kepada Letkol Kav Rendra Andraian S di markas Korem 031/Wirabima Pekanbaru, Jumat (4/3/2016).
"Status Siaga Darurat ini sudah resmi disampaikan oleh Bupati Meranti dan Bengkalis," tegas Danrem.
Makna siaga darurat menurut Danrem di sini artinya agar semua siaga dan melakukan tindakan dengan demikian tidak menjadi darurat bencana. Maka ditingkatkanlah daerah-daerah tertentu menjadi siaga darurat. Ini semua dalam rangka pencegahan untuk tidak menjadi darurat bencana.
Dengan demikian maka aturan administrasi dan ketentuan lainnya dari pusat dan Pemerintah daerah dapat mendukung sepenuhnya apa yang diperlukan oleh satuan-satuan yang menangani kebakaran lahan dan hutan. Tapi kalau tidak ditingkatkan maka ini akan sulit administrasinya untuk mendukung melaksanakan tugas oleh petugas di lapangan.
Sementara data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Jumat tadi (4/3/2016) mencatat adanya lagi peningkatan hotspot atau titik panas atau titik api di Pulau Sumatera umumnya dan Riau khususnya. BMKG mencatat ada 59 hotspot di Pulau Sumatera, di mana 45 titik di antaranya berada di Riau. Dengan rincian Bengkalis 21 titik panas, Meranti 1, Dumai 5, Pelalawan 2, Siak 14, Inhu 1, Inhil 1.
Dalam empat hari terakhir ini Bengkalis menjadi rekor nomor satu terdapat banyak titik hotspot.
Pada umumnya cuaca di wilayah Riau Cerah hingga Berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata dan bersifat lokal diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian selatan pada sore dan malam hari.
Laporan : Aznil Fajri
Editor : Aznil Fajri
