Penyangga yang Tersisa di Tengah Bangunan Megah

Lingkungan | Minggu, 03 November 2013 - 08:44 WIB

Penyangga yang Tersisa di Tengah Bangunan Megah
Hutan kota ditumbuhi pepohonan hijau yang membuat suasana sekitar menjadi sejuk. Foto: Defizal/Riau Pos

Pepohonan hijau berjejer dan menjulang tinggi ke langit. Kicauan suara burung terdengar merdu.  Udara terasa segar karena pancaran sinar matahari terlihat hanya membentur pepohonan dan dedaunan. Kondisi ini terasa saat berada di hutan Kota Pekanbaru. Hutan yang tengah kota bertuah ini merupakan salah satu penyangga yang tersisa di antara gedung megah.  

Laporan, MASHURI KURNIAWAN, Kota

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sesekali burung elang terbang tinggi mengitari hutan kota. Saat memasuki kawasan hutan pemandangan pohon sengon dan akasia menyambut kedatangan For Us Riau Pos. Angin berhembus perlahan dan menggoyang dahan pohon. Hutan kota tersebut bisa dikatakan penyegar di tengah panasnya perkotaan. Penyeimbang ekosistem bagi lingkungan yang telah banyak perubahan di perkotaan.

 

Dikarenakan fungsi dari pepohonan diperlukan untuk menyaring polusi yang dihasilkan. Udara   segar di dalam hutan ini, secara klinis terasa mempengaruhi tingkat kejernihan darah yang mengalir ke otak. Sehingga kepala akan terasa ringan dengan udara segar yang mengalir dalam darah.

Begitu juga bila dilihat dari faktor psikologis. Hutan kota dengan tumbuhan hijau membuat mata menjadi segar. Perasaan akan terasa tenang. Perasaan  stress bekerja terasa hilang ketika berada dalam hutan kota ini. Tempat duduk terbuat dari kayu dan semen beratapkan alam memberikan suasana alami yang diinginkan saat itu.

Keberadaannya saat ini merupakan oksigen bagi masyarakat Kota Pekanbaru. Sebab kawasan ini juga termasuk area resapan air yang sanggup memasok oksigen untuk penduduk kota bertuah dalam sehari serta memiliki fungsi ekologis, sosial dan budaya tergolong cukup besar di Pekanbaru.

Pakar Lingkungan dari Amerika Serikat, Mr.Micheal Brody, mengatakan, mengingat pentingnya fungsi dari hutan kota, sangatlah perlu bagi masyarakat untuk melestarikan dan  menjaga supaya  terawat. Tidak merusak tanaman dan membuang sampah pada tempatnya.

Hutan kota jelasnya merupakan salah satu ruang terbuka hijau yang  bisa meningkatkan kualitas lingkungan. Hutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah.

‘’Kita sangat membutuhkan hutan kota untuk perlindungan dari berbagai masalah lingkungan perkotaan. Hal ini tidak terlepas dari peranan tumbuh-tumbuhan yang berada dalam kawasan itu. Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, mempunyai berbagai macam kegiatan metabolisme untuk ia hidup,’’ jelasnya kepada Riau Pos, akhir pekan lalu usai sosialisasi kegiatan Sosialisasi Lingkungan Kedutaan Besar AS bersama Green Student Journalist Riau Pos, di SMKN 4 Pekanbaru.

Menurutnya, kegiatan metabolisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah memberikan keuntungan dalam kehidupan manusia Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup tanpa tumbuh-tumbuhan. Hutan kota bagi dia merupakan suatu ekosistem dan tidak sama dengan pengertian hutan selama ini.

Hutan kota adalah komunitas tumbuh-tumbuhan berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitarnya kota, berbentuk jalur, menyebar atau menumpuk dengan struktur menyerupai hutan alam. Kawasannya juga  membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan sehat, nyaman, dan estetis.

‘’Pepohonan hijau di hutan kota bisa mencegah terjadinya global warming. Karena, pepohonan ini berfungsi mengendalikan dan mengurangi polusi udara maupun limbah. Untuk itulah mari kita bersama menjaga pepohonan yang ada. Khususnya di dalam kawasan hutan kota,’’ imbuhnya.

Pengamat Lingkungan Riau, Rosyadi menyebutkan, hutan kota penting untuk keseimbangan ekologi manusia. Terutama dalam penyediaan kebersihan udara, pelindung dari terik matahari, menyediakan air bersih.  Sebagi tempat rekreasi melepaskan lelah juga bisa dilakukan di hutan kota.

‘’Hutan kota bisa mengurangi dampak cuaca yang tidak bersahabat seperti mengurangi kecepatan angin, mengurangi banjir, memberi keteduhan. Yang paling utama memberikan efek pengurangan terjadinya pemanasan global,’’ jelasnya.

Pengamat Perkotaan, Ir Mardianto Manan, menambahkan, keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) penting dalam mengendalikan dan memelihara integritas dan kualitas lingkungan. Hendaknya, kata dia, pembangunan dan kemajuan teknologi merubah alam perkotaan dan menyita lahan peruntukan terbuka hijau di kawasan perkotaan. 

 

‘’Terjadinya banjir sekarang ini karena kerusakan ekologis di kota bertuah. Mari menanam menurut saya hal yang tepat dilakukan bersama oleh seluruh masyarakat Kota Pekanbaru. Menjadikan kawasan rumah hijau dengan tanaman berguna tentunya,’’ jelasnya.

Apa yang dikatakan Mr.Micheal Brody, Rosyadi, Mardianton Manan juga disampaikan Pakar Lingkungan Nasional Sibarani. Disebutkannya, hutan kota merupakan salah satu komponen ruang terbuka hijau. Keberadaan hutan kota sangat berfungsi sebagaisistem hidroorologi, menciptakan iklim mikro, menjaga keseimbangan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2), mengurangi polutan, dan meredam kebisingan.

Selain itu, berfungsi juga untuk menambah nilai estetika dan keasrian kota sehingga berdampak positif terhadap kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota juga disebutkan fungsi dari hutan kota, yaitu memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook