Sore menjelang, saat kumandang azan asar kami tiba di Dusun Kampung Jawa. Disambut Lurah Sei Pakning dan beberapa tokoh masyarakat setempat. Meski bernama Kampung Jawa, tidak semua penduduk di wilayah ini adalah orang Jawa. Sebagian besar justru adalah orang Melayu.

Sama seperti di tiga desa sebelumnya. Cerita tentang kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini dimulai ketika perusahaan perusahan HTI dan perkebunan kelapa sawit datang. Merampas wilayah yang menjadi cadangan air mereka. Sehingga cerita daerah yang dahulu memiliki cadangan air yang baik lagi cukup saat ini hanya tingga cerita.

Sejak awal,warga kata Syamsul Bahri, tokoh masyarakat setempat tidak pernah setuju dengan pembangunan perkebunan di hulu Dusun Jawa. Sebab mereka tidak rela hutan yang menjadi cadangan air mereka ditanami sawit. Namun karena pemerintah tak memberikan dukungan dan tetap memberikan izin pembangunan perkebunan, masyarakat pun akhirnya pasrah.

“Nanti kami melawan, katanya kami tidak taat hukum. Padahal jelas jelas pemerintah tidak berpihak kepada kami,” ucapnya.***