TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Terkait adanya beberapa akun di media sosial yang menyebutkan bahwa komentator pacu jalur, Darwis terkesan tidak adil dalam pacu jalur yang berlangsung di Tepian Bandaro, Gunung, Kecamatan Gunung Toar yang digelar sejak 27 hingga 29 Juli 2023. Maka dari itu, Darwis ingin meluruskan apa yang telah disampaikan oleh beberapa akun itu di media sosial.
Karena, menurut Darwis, dengan beredarnya akun itu di media sosial, akan menimbulkan persepsi buruk dari masyarakat terhadap dirinya.
"Saya sampaikan, bahwa selama ini saya tidak pernah berharap imbalan bonus-bonus dari panitia dan sponsor saat melaporkan pandangan mata saat pacu jalur. Saya menyayangkan, ada akun di media sosial yang menyebutkan bahwa reporter di Gunung Toar kurang dapat bonus. Nah, ini yang sangat disayangkan sekali. Seolah-olah saya sebagai reporter hanya berharap dengan uang semata," kata Darwis.
Terkait adanya beberapa jalur yang saat hilir tidak dikomentari, Darwis mengakui bahwa saat itu ada kejadian insiden jalur karam di pancang finis, sehingga dirinya harus memberikan arahan kepada tim penolong dan panitia.
Di hadapan para pengurus jalur dan masyarakat yang menonton streaming pencabutan undian, Darwis menyampaikan bahwa, dirinya menerima kritikan selagi untuk kemaslahatan bersama dalam rangka memajukan dan mempromosikan pacu jalur ke level dunia.
"Yang tidak elok tu, ketika kita mengkritik dengan menyerang personal orangnya. Mari kita dewasa menggunakan media sosial," pinta Darwis.
Menanggapi hal itu, salah seorang panitia Pacu Jalur Kecamatan Gunung Toar, Yuslizar menyayangkan adanya postingan salah satu akun tersebut. Menurut Yuslizar, masyarakat Kecamatan Gunung Toar tidak merasa adanya perbedaan cara pandangan mata yang disampaikan komentator Darwis.
"Kami tidak merasa ada pilah pilih Ustaz Darwis dalam menyampaikan pandangan mata. Yang pasti, masyarakat bangga jika Ustaz Darwis yang menjadi komentator," kata Yusrizal.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang pengurus IKKS Pekanbaru, Hendra Zainir. Menurut Hendra, masyarakat Kuansing di perantauan selalu menonton streaming pacu jalur.
"Kami selalu menonton pacu jalur. Salah satu yang membuat pacu jalur menarik, adalah kehadiran sosok Bung Darwis sebagai komentator. Beliau hafal sejarah jalur, bahasanya juga enak didengar. Selain hiburan menonton pacu jalur, Bung Darwis mampu memukau penonton. Tidak ada Bung Darwis, terasa senyap," kata Hendra.
Belakangan, berbagai status dan unggahan di media sosial memberikan dukungan terhadap komentator Darwis. Bahkan dalam unggahan yang tesebar itu berbunyi, "jangan dengarkan celotehan beberapa orang itu bung Darwis. Sehat-sehat selalu komentator terbaik masyarakat Kuansing,". Begitulah unggahan yang diposting oleh banyak masyarakat di media sosial saat ini.
Laporan: Mardias Can (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman