KUANSING (RIAUPOS.CO) - PEMKAB Kuansing melaksanakan rembuk stunting tingkat kabupaten. Bertempat di Pendopo rumah dinas bupati, Jumat (27/5), Sekda H Dedy Sambudi SKM MKes, Wakil Ketua ll DPRD Juprizal SE MSi hadir pada pertemuan itu. Semua dinas/badan, Forkopimda, tenaga kesehatan lainnya, berkomitmen untuk menurunkan angka stunting atau kekurangan gizi kronis pada bayi/anak.
Menurut Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM, berdasarkan data survei dari Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Kabupaten Kuansing tahun 2021 yang lalu berada pada angka 22,4 persen atau menurun sekitar 7 persen dari tahun sebelumnya.
Namun data dari puskesmas, masih terdapat kasus bayi yang mengalami stunting atau kekurangan gizi kronis tahun 2021 dengan jumlah 1.729 atau 6,65 persen.
Sebagian besar kondisi ini dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dan jumlah serta kualitas gizi. Seringkali tidak beragamnya makanan yang dikonsumsi.
Suhardiman mengatakan, tujuan dari kegiatan rembuk percepatan penurunan stunting Kabupaten Kuansing tahun 2022, guna menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting.(adv)